Lima Gaya Konflik Thomas & Killman

Daftar Isi:

Anonim

Cara individu menangani konflik dalam hubungan bisnis atau pribadi adalah gaya konflik mereka. Pada tahun 1972, gaya Thomas dan Killman diperkenalkan sebagai metode untuk mengidentifikasi berbagai jenis resolusi konflik. Memahami gaya konflik orang-orang di sekitar Anda dapat membantu Anda mengembangkan strategi untuk menangani perselisihan.

Gaya Bersaing

Gaya resolusi konflik yang bersaing adalah agresif dan tegas. Jenis gaya konflik ini cenderung terjadi tanpa memperhatikan pendapat orang lain. Gaya memiliki tempatnya dalam situasi tertentu di mana ketegasan diperlukan. Orang lain mungkin menganggap gaya ini tidak menyenangkan, dan ketika seseorang terlalu sering menggunakan gaya ini, hasilnya mungkin berupa kurangnya kerjasama atau umpan balik dari orang lain, menurut Collaboration Toolbox dari Massachusetts Institute of Technology.

Gaya Menghindari

Gaya resolusi konflik ini cenderung menghindari konflik sama sekali, seperti namanya. Gaya menunda konflik, dan orang tersebut tidak berusaha memuaskan sudut pandangnya sendiri atau orang lain. Orang yang menggunakan gaya ini kurang asertif dan kooperatif dalam situasi konflik. Mereka yang menggunakan gaya menghindar cenderung meninggalkan situasi dan konflik yang tidak terselesaikan. Tetapi tidak menggunakan gaya menghindar ketika diperlukan dapat mengakibatkan perasaan terluka dalam situasi tim.

Gaya Berkompromi

Gaya resolusi konflik yang kompromistis bersifat kooperatif dan tegas pada saat yang sama.Gaya ini membantu menemukan kesamaan di antara anggota tim dan dapat menemukan solusi untuk masalah yang memuaskan semua orang. Ada bahaya jika Anda terlihat tidak memiliki seperangkat nilai yang kuat ketika berkompromi terlalu sering. Juga, gaya resolusi konflik ini menemukan solusi ketika waktu sangat penting.

Gaya Berkolaborasi

Gaya berkolaborasi juga kooperatif dan tegas pada saat yang sama, tetapi secara aktif berupaya mencari penyelesaian konflik yang dipandang sebagai kemenangan bagi kedua belah pihak. Orang lain mungkin mengambil keuntungan dari gaya resolusi konflik ini. Gaya bekerja paling baik di lingkungan tim, ketika keterampilan mendengarkan adalah yang paling penting.

Gaya Akomodatif

Dengan gaya akomodatif, seseorang mengesampingkan kebutuhan dan perhatiannya sendiri demi kepentingan orang lain. Gaya ini bermanfaat dalam situasi di mana penting untuk mengembangkan perasaan yang baik di antara kelompok atau ketika perlu untuk menjaga kedamaian. Mereka yang menggunakan gaya akomodatif cenderung menolak perubahan.

Direkomendasikan