Lima Tingkat Konflik Organisasi

Daftar Isi:

Anonim

Konflik organisasional adalah istilah yang merujuk pada konflik dalam suatu perusahaan atau organisasi. Ini bisa menjadi aspek negatif dari bisnis, tetapi juga fungsional di kali. Konflik disfungsional menyebabkan penurunan produktivitas, sementara konflik fungsional mendorong produktivitas dan kinerja. Jika konflik dikelola dengan tepat, itu bisa menjadi kekuatan positif. Ada dua sumber daya utama yang digunakan untuk menangani konflik organisasi: teori Thomas Kilmann, dan teori Borisoff dan Victor.

Mode Thomas Kilmann

Thomas Kilmann mengembangkan sistem lima mode untuk menangani konflik organisasi. Ini terdiri dari menghindari konflik; konflik yang saling bersaing; mengakomodasi konflik; konflik berkompromi; dan berkolaborasi konflik. Teori Kilmann menjelaskan metode paling umum yang digunakan orang ketika berhadapan dengan konflik. Jika konflik ditangani dengan benar, itu dapat menguntungkan organisasi. Karyawan harus mau bekerja sama dan harus menerima tipe kepribadian yang berbeda agar konflik organisasi bermanfaat.

Mode Kilmann Dijelaskan

Menghindari konflik adalah level pertama dari konflik organisasi seperti yang didefinisikan oleh Kilmann. Mode ini menyatakan bahwa seseorang menghindari konflik sama sekali, tidak pernah menyelesaikan masalah dalam organisasi. Konflik yang saling bersaing adalah mode yang juga dikenal sebagai pendekatan menang-kalah. Orang di level ini menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka sangat tegas dan tidak terlalu kooperatif. Orang-orang dengan gaya konflik yang akomodatif fokus pada orang lain. Bagi orang di level ini, sasaran orang lain lebih penting daripada sasarannya sendiri. Gaya konflik yang berkompromi itu asertif dan lebih kooperatif. Orang yang mencari untuk menemukan solusi yang tepat sering berada di level ini. Mereka memiliki keseimbangan yang baik antara kebutuhan mereka sendiri dan kebutuhan orang lain. Mode konflik yang berkolaborasi sering dilabeli situasi win-win. Gaya ini bekerja dengan orang lain untuk menemukan solusi terbaik dan paling kreatif untuk masalah.

Tingkat Borisoff dan Victor

Deborah Borisoff dan David Victor berkolaborasi untuk mengembangkan lima langkah manajemen konflik, yang mereka sebut "lima A." Ini adalah penilaian; pengakuan; sikap; tindakan; dan analisis. Lima langkah ini dirancang untuk mengelola konflik dalam suatu organisasi.

Metode Borisoff dan Victor Dijelaskan

Penilaian adalah langkah pertama dalam metode "lima A". Langkah ini melibatkan pihak-pihak yang mengumpulkan informasi tentang masalah yang mereka alami. Mereka menentukan mode penanganan konflik mana yang akan digunakan untuk masalah yang dihadapi. Langkah selanjutnya adalah pengakuan. Selama langkah ini, semua pihak yang terlibat saling mendengarkan, berusaha memahami situasi dari semua pihak. Ini tidak berarti semua pihak harus setuju; Namun, mereka harus mau mencoba untuk saling memahami. Sikap datang berikutnya. Pada langkah ini, pihak-pihak yang terlibat menyadari bahwa ada perbedaan alami antara orang-orang berdasarkan budaya, tingkat kecerdasan, gender dan faktor-faktor lainnya. Langkah keempat adalah aksi. Di sinilah para pihak mulai menemukan cara untuk memperbaiki masalah dengan mendiskusikan opsi. Langkah terakhir adalah analisis, di mana para pihak sepakat tentang solusi yang mereka pilih. Semua informasi dirangkum dan solusinya diputuskan.