Negara-negara di seluruh dunia menggunakan kebijakan moneter untuk memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta tingkat inflasi dan pengangguran yang rendah untuk warga negara dan bisnis mereka. Bank sentral memengaruhi kebijakan moneter melalui kendali mereka terhadap pasokan uang nasional dan ketersediaan kredit.Berbagai faktor, baik politik maupun ekonomi, membantu menentukan kebijakan moneter suatu negara.
Kerangka Kerja Kebijakan Moneter
Kerangka kerja kebijakan moneter mencakup institusi, mandat dan target yang membentuk kebijakan moneter. Bank-bank sentral, seperti Federal Reserve di AS, Bank of Japan dan Bank of Canada, adalah institusi yang mengawasi kebijakan moneter untuk negara mereka. Mandat terdiri dari undang-undang dan arahan yang menciptakan bank sentral dan mendefinisikan misinya. Biasanya, mandat itu bersifat luas. Mandat Federal Reserve dari Kongres, misalnya, termasuk mempertahankan sistem harga yang stabil. Sasaran mencakup target terukur untuk inflasi dan pertumbuhan pasokan uang. Misalnya, bank sentral dapat menetapkan target inflasi tidak lebih dari 2 persen kenaikan setahun.
Independensi Bank Sentral
Independensi bank sentral dari unsur-unsur lain pemerintah membantu memastikan kebijakan moneter yang didasarkan pada pertimbangan ekonomi, bukan politik. Federal Reserve, misalnya, memiliki tingkat kemandirian yang tinggi dari presiden dan Kongres. Gubernur Fed adalah orang yang ditunjuk sebagai presiden tetapi melayani masa jabatan tujuh tahun, membatasi kemampuan seorang presiden untuk memuat dewan dengan sekutu politik. The Fed juga independen dari kontrol fiskal oleh Kongres. Bank sentral yang tidak memiliki independensi dapat menjadi rentan, misalnya, untuk menekan memanipulasi pasokan uang dengan cara yang menguntungkan pemerintah yang duduk pada waktu pemilihan.
Kondisi perekonomian
Kondisi saat ini dalam perekonomian mempengaruhi keputusan kebijakan moneter oleh bank sentral. Federal Reserve Bank of San Francisco melaporkan bahwa pembuat kebijakan Fed meninjau data terbaru tentang metrik penting seperti pengangguran, produk domestik bruto dan produktivitas, tetapi memperingatkan bahwa bahkan informasi yang paling baru pun hanya mencerminkan masa lalu yang baru saja terjadi.
Outlook Ekonomi
Kondisi kebijakan moneter tidak hanya mencerminkan respons terhadap indikator terbaru dari kinerja ekonomi, tetapi juga penilaian oleh bank sentral tentang ke mana arah perekonomian. The San Francisco Fed melaporkan bahwa pembuat kebijakan Federal Reserve mencoba mengidentifikasi perkembangan ekonomi yang paling relevan, memasukkannya ke dalam model yang membantu mereka memperkirakan kondisi di masa depan. Ini berarti bahwa penilaian kondisi saat ini, serta proyeksi tentang masa depan ekonomi, membantu menentukan tindakan kebijakan. Jika bank sentral percaya bahwa ekonomi berada pada risiko overheating, yang dapat memicu inflasi, ia mungkin merespons dengan tindakan kontraksi yang memperketat kredit dan mengurangi jumlah uang beredar. Jika pertumbuhan ekonomi tampak lamban, bank sentral dapat menurunkan suku bunga dan meningkatkan jumlah uang beredar untuk memastikan pasokan kredit yang stabil ke sistem keuangan, mendorong lebih banyak kegiatan pinjaman dan investasi.