Tantangan Manajemen Media

Daftar Isi:

Anonim

Di zaman ketika berita real-time tersedia di klik mouse, dan cara konsumen menerima konten tampaknya berubah setiap hari, ada banyak tantangan untuk mengelola perusahaan media. Perusahaan harus beradaptasi dengan teknologi yang berubah dengan cepat. Itu juga harus tetap di atas perubahan sosial, budaya dan ekonomi. Semua faktor ini berdampak pada cara media diproduksi dan dikonsumsi.

Penghasilan Iklan

Salah satu tantangan dunia digital baru yang berani adalah mencari cara untuk mendapatkan pendapatan iklan yang cukup untuk menutupi biaya penyediaan berita dan informasi. Media cetak tradisional membebankan biaya tahunan kepada pelanggan untuk mengirimkan berita kepada mereka. Ini memberikan aliran pendapatan tambahan di luar iklan. Tetapi dengan begitu banyak konten gratis yang tersedia melalui Internet, konsumen kurang bersedia membayar untuk berlangganan. Penyedia media online sangat bergantung - atau, dalam beberapa kasus, secara eksklusif - pada pendapatan iklan. Ini bisa menjadi model bisnis yang sulit, terutama dalam ekonomi yang buruk ketika begitu banyak calon pengiklan harus memotong anggaran pemasaran mereka.

Pengiriman Konten

Pada tahun 2000, Facebook, Twitter, dan YouTube belum ditemukan. Sepuluh tahun kemudian, sistem pengiriman konten semacam ini sudah biasa. Perusahaan media tradisional yang pernah mengandalkan televisi, radio, atau media cetak harus beradaptasi dengan bentuk-bentuk baru pengiriman konten. Manajer media yang terampil harus siap untuk memodifikasi teknologinya untuk mengakomodasi aplikasi baru apa pun yang muncul.

Hak milik intelektual

Tantangan lain yang ditimbulkan oleh teknologi digital baru adalah semakin banyaknya konten bajakan. Semakin mudah orang menyalin media digital dan mendistribusikannya secara ilegal. Perusahaan media harus mengembangkan cara baru untuk mengamankan kekayaan intelektual mereka. Beberapa organisasi menggunakan tindakan balasan hukum, seperti keputusan Asosiasi Industri Rekaman Amerika untuk menuntut orang yang dicurigai berbagi file. Yang lain menggunakan metode enkripsi baru.

Globalisasi

Ketika komunikasi menjadi terglobalisasi, manajer media harus beradaptasi dengan audiens yang semakin internasional. Ini berarti mengadaptasi konten agar sesuai dengan pemirsa dari budaya yang berbeda, latar belakang sosial ekonomi, dan afiliasi politik. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang bermaksud memproduksi konten untuk penduduk Arab Saudi dan Prancis harus mempertimbangkan standar dan adat istiadat dari kedua budaya, termasuk hukum yang berkaitan dengan kebebasan berbicara dan kesopanan, sikap terhadap peran wanita, dan kepercayaan agama.

Direkomendasikan