Konflik karyawan dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan. Jika karyawan Anda tidak akur, hal itu dapat memengaruhi layanan pelanggan, produktivitas, dan moral perusahaan. Menemukan jenis konflik karyawan yang Anda hadapi dapat membantu Anda menentukan cara mengatasinya.
Tanggung jawab pekerjaan
Ketika seorang karyawan merasa orang lain tidak membawa bebannya di perusahaan, konflik dapat terjadi. Karyawan yang merasa diremehkan dan bekerja terlalu keras akan mulai membandingkan produktivitas orang lain dengan produktivitasnya. Dia juga dapat mulai berbicara dengan pekerja lain tentang penyimpangan yang dirasakan pelaku, yang dapat menciptakan ketegangan lebih lanjut.
Konflik Kepribadian
Konflik kepribadian terjadi ketika pekerja tidak rukun. Semakin banyak karyawan yang Anda miliki, semakin besar kemungkinan konflik kepribadian akan muncul. Konflik kepribadian antara karyawan tidak harus diatasi selama pihak-pihak yang terlibat terus melakukan tugas pekerjaan mereka. Jika Anda menemukan bahwa konflik tersebut memengaruhi produktivitas atau moral perusahaan, jadwalkan pertemuan dengan individu-individu untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah. Jika itu tidak berhasil, Anda mungkin harus membiarkannya pergi.
Berebutan Posisi
Konflik dapat timbul ketika satu karyawan secara aktif berupaya mendiskreditkan atasan atau karyawan lain dengan tujuan untuk membuat orang itu dipecat dan mendapatkan pekerjaannya. Dalam hal ini, karyawan dapat mencoba untuk menyabotase posisi penyelia dengan memperlambat produksi, sengaja membuat kesalahan dan mengklaim penyelia menginstruksikan dia untuk melakukan itu atau tindakan lain semacam itu.
Menentang Opini tentang Pekerjaan
Konflik juga mungkin terjadi ketika karyawan tidak setuju tentang bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan. Manajer dapat mengatasi masalah ini dengan rapat staf dan deskripsi tugas pekerjaan yang jelas.