Divestasi melibatkan penjualan entitas bisnis anak perusahaan. Perusahaan induk dapat memilih untuk mendivestasi bisnis anak perusahaan untuk mengurangi eksposur utang atau untuk meningkatkan likuiditas untuk akuisisi lainnya. Sementara prosedur akuntansi untuk investasi relatif tidak rumit, prosedur serupa untuk mencatat transaksi divestasi bisa rumit. Akuntan bisnis harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa perusahaan mengikuti protokol yang tepat dalam mencatat divestasi pada laporan keuangan perusahaan.
Divestasi Bisnis
Divestasi satu bisnis dari yang lain, juga dikenal sebagai disentanglement, biasanya merupakan proses yang lebih padat karya daripada mengintegrasikan perusahaan yang diakuisisi. Sementara integrasi bisnis dapat memakan waktu selama diperlukan, penguraian membutuhkan batasan waktu yang ketat. Divestasi melibatkan perencanaan yang luas dan pelaksanaan yang cepat atas pelepasan bisnis yang didivestasikan dari penjual sebelum transaksi ditutup. Proses ini juga mensyaratkan bahwa kelompok yang bertanggung jawab atas penguraian juga harus menangani pemasaran dan penjualan entitas yang didivestasikan pada saat yang bersamaan.
Tantangan Operasional
Akuntan sering bertindak sebagai kontributor signifikan pada aspek operasional proses divestasi. Fungsi utama para profesional keuangan ini terletak dalam mengukur efek fiskal dari keputusan divestasi terhadap laba perusahaan. Mereka juga harus berpartisipasi dalam proses uji tuntas, yang memungkinkan pembeli memastikan bahwa penjual menerima cerita lengkap tentang barang yang akan dijual di divestasi.Akuntan harus menangani data keuangan dalam jumlah besar dalam proses ini, sehingga pencatatan yang akurat dan pelaporan keuangan diperlukan untuk pelepasan yang sukses.
Laporan Keuangan Carve-Out
Salah satu tugas yang dihadapi akuntan dalam divestasi adalah menghasilkan laporan keuangan "pahat". Pernyataan-pernyataan ini mewakili status keuangan bisnis yang akan didivestasi. Komisi Sekuritas dan Bursa AS mensyaratkan bahwa laporan keuangan ini menyajikan bisnis divestasi sebagaimana perusahaan divestasi telah mengelolanya. Pernyataan-pernyataan ini juga harus menunjukkan semua biaya dalam menjalankan bisnis, terlepas dari apakah mereka telah dialokasikan secara terpisah atau tidak di tahun-tahun sebelumnya.
Kompleksitas Akuntansi
Divestasi bisnis membutuhkan penyelesaian beberapa tugas akuntansi yang kompleks sebelum penjualan dapat diselesaikan. Sebagai contoh, akuntan harus menentukan bagian mana dari beban utang perusahaan yang divestasi dikaitkan dengan perusahaan induk atau kepada pihak ketiga. Mereka juga harus menentukan struktur modal dari entitas divestasi. Jika laporan keuangan perusahaan yang divestasi akan menjalani audit independen, akuntan perusahaan induk harus bekerja dengan auditor untuk memastikan bahwa kesimpulan auditor sejalan dengan yang ada di manajemen perusahaan.