Tantangan di Industri Percetakan

Daftar Isi:

Anonim

Industri percetakan komersial modern telah ada sejak Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak di tahun 1450-an. Industri percetakan telah bekerja sama dengan industri penerbitan untuk menyediakan bahan bacaan kepada orang-orang seperti buku, koran, dan majalah. Pengiklan mengandalkan industri percetakan untuk membuat poster, brosur, dan selebaran. Perubahan dalam teknologi komputer, selera pelanggan dan kondisi ekonomi telah menciptakan beberapa tantangan serius bagi industri percetakan di pasar saat ini.

Pergantian Digital

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri percetakan adalah substitusi digital. Industri ini telah dipaksa untuk berurusan dengan dampak dari media elektronik dan perubahan teknologi lainnya. Format e-book, seperti Nook dari Barnes dan Noble dan Kindle dari Amazon, telah menjadi pengganti populer untuk buku cetak. Majalah digital untuk telepon pintar dan komputer tablet juga telah memotong sumber pendapatan tradisional untuk industri cetak.

Masalah Lingkungan

Industri percetakan memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Lebih dari 40 persen pohon yang dipanen oleh perusahaan kayu digunakan untuk membuat kertas. Sebagian besar tinta cetak menggunakan bahan-bahan berbasis minyak bumi, yang mungkin memiliki konsentrasi tinggi senyawa organik yang mudah menguap, atau VOC, yang dikenal sebagai karsinogen. Proses perawatan kertas menggunakan bahan pemutih untuk memberikan warna putih pada kertas printer standar. Printer mengatasi masalah ini dengan menggunakan tinta bebas minyak dan kertas daur ulang di lebih banyak publikasi mereka, serta mengikuti peraturan yang mengatur cara membuang produk limbah.

Tarif Pos

Peningkatan ongkos kirim membuatnya lebih mahal bagi penerbit dan pemasar untuk mengirimkan surat edaran iklan kepada pelanggan potensial. Industri percetakan dan penerbitan di Wisconsin, negara bagian pembuat kertas terkemuka di negara itu, mencontohkan tantangan serius yang dihadapi industri percetakan AS dari kenaikan tarif ini. Steve Brocker, seorang eksekutif senior di Perusahaan Amplop dan Label Negara-negara Barat, mengatakan kepada sebuah surat kabar Milwaukee pada Februari 2014 bahwa kenaikan tarif pos dapat merugikan banyak negara dari 200.000 pekerjaannya di industri percetakan dan pengiriman surat.

Penerbitan Desktop

Teknologi penerbitan desktop telah memungkinkan pengguna rumahan dan bisnis kecil untuk membuat dokumen yang sebelumnya membutuhkan pencetakan profesional. Para pengguna ini dapat membuat brosur, iklan cetak, dan tata letak majalah di program penerbitan desktop dan mengirimkannya langsung ke printer. Printer telah merespons tantangan ini dengan mengadaptasi metode pencetakan mereka. Printer sekarang dapat beralih dari file komputer ke plat cetak dengan menggunakan file teknologi desktop.