Tiga Komponen Proses Manajemen Strategis

Daftar Isi:

Anonim

Setiap perusahaan, tidak peduli seberapa besar atau kecil, dikelola dalam beberapa cara, apakah fungsi manajemen secara formal ditugaskan kepada karyawan tertentu atau tidak. Bahkan di perusahaan dengan budaya tempat kerja yang lebih kasual, mendekati manajemen dari perspektif strategis dan jangka panjang dapat meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Manajemen strategis adalah proses menggunakan pendekatan skala besar, berorientasi pada tujuan melalui penggunaan tiga komponen utama: pemindaian lingkungan, perumusan strategi dan implementasi dan evaluasi strategi.

Pemindaian Lingkungan

Langkah pertama dalam proses manajemen strategis adalah pemindaian lingkungan, kadang-kadang disebut sebagai hanya "pemindaian." Pada dasarnya, ini adalah proses cepat meninjau dan memproses apa pun yang mungkin berdampak pada bisnis Anda dan bagaimana operasinya.

Faktor-faktor baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat mempengaruhi bisnis. Manajer biasanya terbiasa dengan apa yang terjadi di dalam perusahaan mereka, jadi faktor internal mungkin lebih jelas pada awalnya. Misalnya, jika perusahaan Anda mengalami tingkat pergantian karyawan yang sangat tinggi, itu masalah yang perlu ditangani manajemen. Jenis faktor internal lainnya termasuk angka penjualan, tingkat produktivitas dan margin keuntungan.

Faktor-faktor eksternal mungkin memerlukan sedikit usaha untuk menemukan dan memproses. Manajer yang cerdas mencoba untuk tetap di atas berita dan data industri, karena faktor-faktor ini dapat memprediksi atau mencerminkan perubahan yang cepat atau lambat akan menghantam perusahaan mereka. Faktor eksternal lain yang harus dipindai termasuk data keseluruhan tentang ekonomi, target pasar dan pesaing perusahaan.

Masing-masing faktor ini - internal dan eksternal - dapat menjadi bagian dari analisis SWOT yang menyeluruh. Ini adalah tinjauan strategis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Analisis SWOT membantu memberi perusahaan gambaran yang lebih akurat tentang di mana ia cocok dengan industri dan ekonomi secara keseluruhan dan mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil untuk tumbuh dan meningkatkan kesehatan keuangannya.

Perumusan dan Implementasi Strategi

Pemindaian lingkungan menghasilkan banyak informasi. Manajer strategis menggunakan informasi dan data tersebut untuk merumuskan strategi yang dapat diterapkan di seluruh perusahaan.

Seorang manajer strategis mengembangkan strategi yang bijaksana untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang diidentifikasi dalam analisis SWOT. Idealnya, strategi yang dipilih juga memotong atau meminimalkan pentingnya kelemahan dan ancaman perusahaan.

Setelah bisnis setuju untuk menerapkan strategi yang diusulkan manajer, manajer strategis mengembangkan rencana yang dapat ditindaklanjuti untuk melaksanakan strategi itu. Setiap tindakan atau langkah dalam rencana ditugaskan untuk karyawan atau departemen tertentu. Para pekerja ini bertanggung jawab untuk memenuhi tujuan tertentu untuk melacak kemajuan perusahaan menuju tujuan keseluruhan.

Evaluasi Strategi

Menerapkan strategi yang cerdas tidak cukup dengan sendirinya untuk memenuhi tujuan. Setelah karyawan perusahaan melakukan tindakan yang direncanakan, perusahaan juga harus secara berkala menilai hasil dari tindakan tersebut.

Sebagai bagian dari proses mereka, manajer strategis mengidentifikasi metrik yang relevan yang dipantau dan dinilai dengan cermat untuk memastikan perusahaan berada di jalur yang benar untuk memenuhi tujuannya. Biasanya, fase evaluasi akan menetapkan periode pelaporan spesifik dan reguler di mana manajer dan pemimpin tim mengukur kemajuan. Pendekatan terjadwal semacam ini membantu memastikan tidak ada yang jatuh melalui celah atau diabaikan.

Proses evaluasi strategi sangat penting dalam manajemen strategis. Ini adalah cara manajer dan bisnis mempelajari apa yang berfungsi dan apa yang masih perlu disesuaikan untuk mencapai hasil terbaik.

Komunikasi yang sedang berlangsung

Masing-masing dari ketiga komponen manajemen strategis memerlukan komunikasi yang baik dan konsisten untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai.

Semua pemangku kepentingan dalam bisnis harus berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Idealnya, komunikasi ini harus menawarkan setiap pihak kesempatan untuk memberi masukan. Ini termasuk tidak hanya karyawan bisnis tetapi juga pemangku kepentingan eksternal yang relevan. Vendor, pemimpin industri, pelanggan dan bahkan legislator dapat berdampak pada strategi yang direncanakan. Jika itu masalahnya, input mereka harus dipertimbangkan.

Paling tidak, perusahaan harus menyampaikan rencananya melalui saluran korporat yang sesuai. Teknologi saat ini memudahkan perusahaan yang sibuk untuk terus menginformasikan pemangku kepentingan eksternal. Blog, buletin email, dan media sosial berarti lebih mudah dari sebelumnya untuk berkomunikasi dengan jelas dengan para pemilih utama.

Direkomendasikan