Apa Perbedaan Model Perilaku Konsumen?

Daftar Isi:

Anonim

Agar berhasil menjual barang atau jasa Anda, Anda perlu gagasan mengapa konsumen berperilaku seperti mereka ketika mereka melakukan pembelian. Misalnya, mengetahui berapa banyak pelanggan Anda harus menghabiskan dan apa kebutuhan mereka yang paling penting adalah dapat membantu Anda membuat pilihan produk dan strategi penetapan harga yang mengarah pada lebih banyak penjualan untuk bisnis Anda. Selain itu, mempelajari aspek psikologis dan sosiologis dari pilihan pembelian pelanggan Anda dapat memberi Anda wawasan tentang bagaimana mereka melihat merek Anda dan seberapa loyal mereka terhadapnya.

Kiat

  • Ada beberapa model perilaku konsumen termasuk model ekonomi, model pembelajaran, model psikoanalisis, dan model sosiologis.

Model Ekonomi Perilaku Konsumen

Model ekonomi perilaku konsumen berfokus pada gagasan bahwa pola pembelian konsumen didasarkan pada gagasan untuk mendapatkan manfaat terbanyak sambil meminimalkan biaya. Dengan demikian, seseorang dapat memprediksi perilaku konsumen berdasarkan indikator ekonomi seperti daya beli konsumen dan harga produk kompetitif. Sebagai contoh, seorang konsumen akan membeli produk serupa yang ditawarkan dengan harga lebih rendah untuk memaksimalkan manfaat; peningkatan daya beli konsumen akan memungkinkannya untuk meningkatkan jumlah produk yang ia beli.

Hierarki Kebutuhan Maslow

Model ini didasarkan pada gagasan bahwa perilaku konsumen diatur oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan yang dipelajari. Maslow menyatakan bahwa orang mendasarkan tindakan mereka berdasarkan pemenuhan kebutuhan tertentu dan bahwa mereka harus memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih rendah sebelum meraih yang lebih tinggi. Kebutuhan tingkat yang lebih rendah termasuk makanan, pakaian dan tempat tinggal, sementara yang lebih tinggi termasuk memiliki perasaan gengsi. Dengan demikian, seorang konsumen akan memiliki kecenderungan untuk membeli barang-barang yang akan memuaskan kebutuhan mereka dan memberikan kepuasan. Pelanggan yang lapar mungkin akan melewatkan waktu untuk membeli perhiasan yang bagus untuk membeli makanan, tetapi nantinya akan kembali untuk membeli perhiasan setelah rasa laparnya terpenuhi.

Model Psikoanalisis

Model psikoanalisis mempertimbangkan fakta bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh akal sadar dan pikiran bawah sadar. Tiga tingkat kesadaran yang dibahas oleh Sigmund Freud (id, ego dan superego) semuanya bekerja untuk memengaruhi keputusan dan perilaku pembelian seseorang. Simbol tersembunyi dalam nama atau logo perusahaan dapat berdampak pada pikiran bawah sadar seseorang dan dapat memengaruhinya untuk membeli produk itu daripada produk serupa dari perusahaan lain.

Model Sosiologis

Model sosiologis terutama mempertimbangkan gagasan bahwa pola pembelian konsumen didasarkan pada peran dan pengaruhnya dalam masyarakatnya. Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh orang-orang yang bergaul dengannya dan budaya yang ditunjukkan oleh masyarakatnya. Sebagai contoh, seorang manajer dan karyawan mungkin memiliki perilaku pembelian yang berbeda mengingat peran mereka masing-masing di perusahaan tempat mereka bekerja, tetapi jika mereka tinggal di komunitas yang sama atau menghadiri gereja yang sama, mereka dapat membeli produk dari perusahaan atau merek yang sama.

Konsumen akan membeli barang berdasarkan sejumlah jenis perilaku yang berbeda. Mengetahui perilaku ini adalah kunci ketika mengembangkan strategi pemasaran untuk bisnis Anda.

Direkomendasikan