Cara Mengevaluasi Strategi Bisnis

Anonim

Salah satu bagian terpenting dan menantang dari pekerjaan eksekutif adalah mengevaluasi dan menentukan strategi perusahaan. Prosesnya bisa intensif dan seringkali membutuhkan keahlian para ahli materi pelajaran internal maupun konsultan luar. Bahkan dalam bisnis kecil, proses ini dapat mengambil banyak waktu dan sumber daya dari pemiliknya. Namun, jika dilakukan dengan baik, itu bisa menjadi faktor penentu dalam kesuksesan utama perusahaan.

Analisis industri dan pesaing perusahaan. Jelaskan sifat-sifat industri dalam hal kematangan, tingkat pertumbuhan dan fragmentasi (apakah ada beberapa pemain utama atau ratusan pesaing kecil). Sebutkan masing-masing pesaing utama dan peran apa yang mereka rencanakan dalam industri; misalnya, pemimpin berbiaya rendah, merek aspirasi atau startup yang akan datang. Jelaskan pelanggan yang tersedia di industri, seperti usaha kecil, cabang pemerintah, konsumen kelas menengah dan sebagainya.

Mengevaluasi kemampuan bisnis atau pendirinya. Lakukan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman) yang mencantumkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, serta peluang dan ancaman eksternalnya. Prioritaskan daftar kekuatan perusahaan dalam urutan dari yang terkuat hingga yang terlemah, dan kelemahannya dalam urutan yang paling melumpuhkan.

Menilai pendekatan strategis bisnis saat ini dan seberapa baik menerapkan pendekatan itu. Jika bisnis telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin berbiaya rendah, periksa apakah ia telah mencapai posisi itu. Beberapa bisnis mungkin belum mendefinisikan strategi; dalam hal itu, tentukan peran apa yang telah dimainkannya dalam industri dan seberapa baik kinerjanya secara finansial dibandingkan dengan para pesaingnya.

Lakukan analisis kesenjangan antara kompetensi dan peluang perusahaan dalam pasar atau industri. Buatlah daftar dari setiap kebutuhan pasar yang belum sepenuhnya dipenuhi, seperti pelanggan yang kurang terlayani, pendekatan operasional yang belum dicoba atau kurangnya persaingan dalam salah satu peran tradisional, seperti merek aspirasional. Kemudian bandingkan daftar itu dengan kekuatan dan kelemahan bisnis. Jika bisnis belum berkinerja sebaik kompetitornya atau tidak mencapai targetnya, perusahaan mungkin mencoba untuk bersaing di daerah yang ramai atau mengandalkan keterampilan di mana ia lemah.