Utilitarianisme di Tempat Kerja

Daftar Isi:

Anonim

Sebuah teori perilaku etis, utilitarianisme berpendapat bahwa suatu tindakan adalah "benar" sejauh itu menguntungkan orang atau masyarakat, baik dengan menciptakan kebahagiaan, meningkatkan kesejahteraan, atau mengurangi penderitaan. Utilitarianisme di tempat kerja berfokus pada etika, demokrasi, hak dan tanggung jawab dalam lingkungan bisnis. Bekerja di tempat kerja abad ke-21 tidak lagi sekadar sarana untuk mencapai tujuan; itu bermakna dan menyerukan ambisi, kepercayaan, dan hasrat orang. Konsep kerja tradisional lebih individualistis daripada konsep kontemporer, yang menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang dilakukan secara kolektif dan bekerja sama untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Dasar-dasar Utilitarianisme

Utilitarianisme bertumpu pada apa yang dikenal sebagai "aturan emas" etika tempat kerja. Menurut aturan ini, seorang individu bertanggung jawab atas, dan peduli dengan, kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain. Aturan emas menyatakan bahwa individu yang beretika adalah mereka yang menghindari bahaya dan mencari cara untuk membantu orang lain. Karena itu, utilitarianisme berkaitan dengan tindakan yang menghasilkan manfaat dan menghindari bahaya. Nilai-nilai tempat kerja utilitarian meliputi kejujuran, menepati janji, profesionalisme, merawat orang lain, akuntabilitas, dan menghindari konflik kepentingan.

Jenis Utilitarianisme

Ada dua tipe dasar utilitarianisme yang diterapkan di tempat kerja: utilitarianisme aturan dan tindakan utilitarianisme. Utilitarianisme aturan menyangkut dirinya sendiri dengan keadilan, sementara tindakan utilitarianisme berkaitan dengan berbuat baik untuk kebaikan orang lain. Seorang utilitarian aturan, misalnya, terlihat menguntungkan banyak orang melalui cara yang paling adil dan adil. Seorang pelaku utilitarian memilih tindakan yang paling benar secara etis untuk keuntungan orang.

Pentingnya Utilitarianisme

Utilitarianisme menetapkan standar etika yang ketat di tempat kerja yang memengaruhi perilaku semua anggotanya. Ini membentuk dasar dari program etis yang mendefinisikan perilaku di tempat kerja, pelatihan dan nasihat perilaku etis, tindakan disipliner untuk pelanggaran etika dan sejenisnya. Utilitarianisme di tempat kerja dikaitkan dengan banyak keuntungan, termasuk peningkatan kerja tim dan produktivitas, citra publik yang positif dan masyarakat yang lebih baik.

Pertimbangan Lainnya

Para kritikus utilitarianisme mengklaim bahwa itu adalah teori yang terlalu optimis yang gagal memperhitungkan motivasi, sepenuhnya berfokus pada tindakan. Selain itu, utilitarianisme di tempat kerja sulit untuk dicapai dan dipertahankan jika tidak didukung oleh kebijakan tertulis, prosedur, dan budaya etis yang kuat dalam organisasi. Dukungan manajemen puncak sangat penting, demikian pula program pelatihan berkelanjutan dalam etika dan moralitas tempat kerja.