Merger terjadi ketika dua perusahaan bergabung dengan bisnis mereka untuk membentuk satu entitas. Hal ini dapat membuat perusahaan gabungan lebih kuat dan lebih efisien ketika mengarah pada perampingan dan pengurangan biaya. Masalahnya bagi karyawan adalah bahwa hal ini sering kali melibatkan pengurangan tenaga kerja untuk menghilangkan redudansi. Meskipun demikian, beberapa karyawan dapat muncul dengan posisi yang lebih aman setelah merger.
Budaya Kantor
Karyawan sering berjuang untuk menyesuaikan diri dengan budaya kantor baru ketika perusahaan bergabung.Merger menghasilkan cara baru dalam berbisnis, dan karyawan terkadang menolak perubahan karena mereka tidak mengerti bagaimana mereka masuk ke dalam budaya bisnis dan kantor yang baru. Ketidaknyamanan ini dapat hilang ketika karyawan belajar tentang perusahaan baru dan tujuannya. Mengenal para manajer baru dan tugas yang menjadi tanggung jawab Anda dapat membawa pemahaman baru tentang bagaimana hal itu selaras dengan tujuan perusahaan yang digabungkan.
Peran Eksekutif
Merger sering menyebabkan satu perusahaan dan tim eksekutifnya memimpin dalam mengelola bisnis baru. Itu berarti eksekutif yang bekerja untuk perusahaan bawahan harus terbiasa dengan peran yang dikurangi dengan bisnis merger. Eksekutif top yang terdegradasi ke tim yang kurang dominan sering mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan peran baru mereka, yang dapat berdampak pada potensi mereka untuk menikmati kesuksesan di sana.
Keamanan kerja
Pengumuman merger membuat karyawan ngeri karena PHK biasanya mengikuti merger perusahaan. Beberapa karyawan segera mencari pekerjaan baru daripada menunggu untuk mencari tahu apakah mereka akan mempertahankan pekerjaan mereka setelah merger. Namun, merger dapat meningkatkan keamanan kerja bagi karyawan yang tidak diberhentikan. Perusahaan bergabung sebagian karena mereka mengantisipasi penciptaan bisnis yang lebih kuat dengan menggabungkan keuangan dan sumber daya lainnya. Keamanan kerja karyawan tumbuh jika merger menciptakan bisnis yang lebih kompetitif yang stabil secara finansial.
Keyakinan Karyawan
Merger cenderung berdampak negatif pada bagaimana karyawan memandang majikan mereka. Dalam survei tahunan terhadap 10.000 pekerja AS, Kenexa Research Institute menemukan bahwa para pekerja kehilangan kepercayaan terhadap masa depan perusahaan mereka setelah merger, yang menyebabkan beberapa karyawan berhenti. Namun Kenexa menunjukkan bahwa karyawan cenderung berhenti ketika tim manajemen yang baru mengomunikasikan visi yang jelas dan kuat untuk masa depan perusahaan yang dimerger.