Keterampilan Interpersonal Pengawas

Daftar Isi:

Anonim

Posisi pengawas memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi yang diuntungkan dari keterampilan interpersonal yang kuat. Kualitas pribadi datang secara alami kepada orang-orang tertentu, menjadikan mereka kandidat yang ideal untuk posisi seperti itu. Orang-orang lain perlu bekerja untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan itu untuk unggul dalam pekerjaan manajemen. Bahkan mereka yang memiliki kekuatan interpersonal mendapat manfaat dari berlatih dan meningkatkan keterampilan ini.

Komunikasi

Seorang penyelia mengawasi cara kerja shift bekerja. Dia membutuhkan kemampuan untuk mengkomunikasikan arahan dan saran kepada orang-orang yang dia awasi. Pidatonya harus mudah dimengerti sehingga anggota staf lain dapat memahaminya tanpa kesulitan. Dia juga membutuhkan kemampuan untuk mengekspresikan pikirannya secara verbal dalam pengertian yang dapat dipahami stafnya. Ini kadang-kadang sulit bagi pengawas dengan keterampilan teknis yang kuat yang mengelola orang dengan pengetahuan yang jauh lebih sedikit di lapangan. Menyederhanakan informasi yang rumit dan menjelaskannya sering kali merupakan tantangan. Mendengarkan juga memainkan peran penting dalam proses komunikasi. Pengawas perlu mendengarkan secara teratur anggota stafnya untuk mengenali dan mengatasi potensi masalah.

Resolusi konflik

Konflik muncul di sebagian besar lingkungan kerja di beberapa titik. Entah itu perselisihan kecil atau ledakan besar, seorang pengawas membutuhkan keterampilan untuk meredakan situasi dan menemukan penyelesaian yang memuaskan. Dalam beberapa situasi, konflik mengarah pada ide-ide baru, kolaborasi dan pertumbuhan dalam perusahaan, menjadikannya situasi yang positif jika tidak nyaman pada awalnya. Seorang penyelia perlu belajar menggunakan konflik sebagai cara untuk menciptakan perubahan positif tanpa membiarkan situasi keluar dari kendali.

Empati

Empati mengacu pada pemahaman bagaimana perasaan orang lain dalam situasi tertentu. Sebagai penyelia, Anda dapat menerapkan kebijakan atau keputusan yang dapat membuat karyawan kesal. Seorang penyelia yang empatik mampu memastikan perasaan seorang karyawan tentang suatu masalah tertentu dan menanganinya. Empati membantu proses komunikasi dengan membantu Anda mencari cara terbaik untuk mendekati dan berbicara dengan karyawan berdasarkan keadaan emosi orang tersebut. Empati juga memungkinkan Anda untuk lebih memahami tindakan dan kebutuhan anggota staf di tempat kerja.

Ketegasan

Ketegasan memungkinkan seorang penyelia untuk melatih kepemimpinan perusahaan dan karyawan yang dia pimpin. Seorang pengawas tanpa tingkat asertif cenderung kehilangan kendali atas anggota staf atau mundur dalam situasi konflik. Atasan yang tegas dapat mempertahankan keputusannya dan menegakkan aturan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Direkomendasikan