Bagaimana Menafsirkan Laporan Keuangan

Anonim

Analisis laporan keuangan didasarkan pada perbandingan aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan pengeluaran dari satu tahun ke tahun berikutnya serta tolok ukur industri. Interpretasi yang tepat dari laporan keuangan membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Seringkali, laporan keuangan yang telah diaudit, ditinjau atau disusun oleh Akuntan Publik Bersertifikat akan mencakup jadwal tambahan, seperti rincian biaya administrasi dan umum atau, dalam hal kontrak konstruksi, jadwal pekerjaan yang sedang berjalan.

Buat neraca berukuran umum dengan menghitung setiap aset, kewajiban, dan akun ekuitas sebagai persentase dari total aset. Buat laporan pendapatan berukuran umum dengan menghitung setiap akun pendapatan dan pengeluaran sebagai persen dari total pendapatan sebelum diskon, pengembalian, dan tunjangan. Mempersiapkan neraca umum dan laporan laba rugi untuk setiap tahun tersedia.

Bandingkan neraca ukuran umum dan laporan laba rugi. Identifikasi fluktuasi yang tidak biasa atau tidak terduga. Jika tidak ada penjelasan yang masuk akal, tanyakan manajemen tentang variasi. Misalnya, jika uang tunai turun $ 50.000 dari 31 Desember 2008 hingga 31 Desember 2009 dan perusahaan membeli peralatan seharga $ 45.000 selama tahun itu, alasan penurunan dramatis sebagian besar didukung. Namun, jika uang tunai berkurang $ 50.000 dan biaya otomatis naik $ 45.000, Anda mungkin ingin menanyakan tentang pembelian kendaraan dan apakah itu merupakan kebutuhan bisnis.

Buat lembar kerja Excel untuk analisis rasio. Rasio digunakan untuk menafsirkan profitabilitas, likuiditas, aktivitas dan solvabilitas perusahaan. Rasio yang umum digunakan termasuk rasio lancar (aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar), rasio laba kotor (laba kotor dibagi dengan total penjualan kali 100), rasio perputaran modal kerja (harga pokok penjualan dibagi dengan modal kerja), rasio utang terhadap modal (total hutang dari kreditur luar dibagi dengan total ekuitas) dan rasio laba operasional (laba bersih dibagi dengan total penjualan dikalikan 100). Modal kerja dihitung dengan mengurangi total kewajiban lancar dari total aset lancar.

Menganalisis rasio yang dihitung dari waktu ke waktu dan dibandingkan dengan tolok ukur industri. Kembangkan hipotesis tentang perusahaan dan kinerjanya dari waktu ke waktu. Gunakan analisis rasio untuk mendukung ide-ide ini. Misalnya, jika laba kotor perusahaan turun dari 75 persen menjadi 65 persen, dan biaya serikat meningkat tajam pada waktu yang sama, alasan penurunan dapat dibuktikan. Namun, jika laba kotor turun dari 75 persen menjadi 65 persen, dan bahan, tenaga kerja dan biaya pekerjaan lainnya tetap kurang lebih sama, analisis lebih lanjut akan diperlukan.