Perbankan adalah bisnis mengelola uang, dan di mana uang terlibat semuanya harus dinilai, dinilai, dan diukur dengan cermat. Untuk itu, bankir memanfaatkan berbagai konsep matematika. Sementara fungsi spesifik seorang eksekutif di bank akan menentukan alat matematika yang dibutuhkan, semua bankir harus memiliki pemahaman yang sangat baik tentang konsep kuantitatif mendasar.
Suku bunga
Konsep suku bunga mungkin merupakan konsep matematika yang paling sering digunakan dalam perbankan dan keuangan. Suku bunga hanyalah biaya uang selama periode waktu tertentu. Jika bank bersedia meminjamkan uang kepada peminjam selama satu tahun pada tingkat 8 persen, biaya pinjaman selama setahun adalah 8 persen dari jumlah awal yang dipinjam. Jadi biaya mengambil pinjaman $ 1.000 untuk satu tahun sama dengan 8 persen dari $ 1.000, atau $ 80. Walaupun ide dasarnya sederhana, matematika bisa menjadi rumit jika suku bunga berubah atau jumlah yang dipinjam dibayarkan kembali dengan angsuran.
Nilai saat ini
Nilai sekarang terkait erat dengan suku bunga dan memungkinkan bankir untuk menilai nilai aliran pembayaran di masa depan. Jika, misalnya, investasi dalam binatu akan bernilai $ 110.000 dalam setahun, dan tingkat bunga tahunan sebesar 10 persen, berapa harga yang wajar untuk membayar investasi semacam itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, bankir akan menghitung nilai sekarang sebesar $ 110.000 yang diharapkan dalam setahun. Nilai sekarang sama dengan nilai masa depan dalam satu tahun dibagi dengan 1 ditambah tingkat bunga tahunan. Jadi nilai sekarang $ 110,00 adalah $ 110,00 /(1+0.1) = $ 100.000. Dengan kata lain, mendapatkan $ 110.000 dalam setahun sama dengan mendapatkan $ 100.000 hari ini.
Tugas beresiko
Sebagian besar pembayaran di masa depan melibatkan risiko, karena beberapa atau semua pembayaran mungkin gagal terwujud. Untuk mengukur kemungkinan kehilangan, bankir menggunakan alat matematika seperti standar deviasi. Standar deviasi adalah ukuran seberapa besar nilai suatu variabel cenderung bervariasi. Sebagai contoh, sebuah saham yang harganya bergerak naik atau turun 2 persen per hari rata-rata memiliki standar deviasi yang lebih tinggi daripada yang harganya rata-rata berfluktuasi 1,5 persen per hari. Semakin tinggi standar deviasi suatu investasi, semakin besar probabilitas baik keuntungan mendadak maupun kerugian besar. Alat-alat ini membantu bankir membuat keputusan investasi utama.
Manajemen portofolio
Bankir juga mengelola portofolio atas nama bank dan klien. Portofolio adalah kumpulan investasi seperti saham, obligasi dan mata uang. Seberapa besar kemungkinan aset bergerak naik atau turun berbanding terbalik dengan arah yang berlawanan menentukan potensi kinerja portofolio. Untuk mengukur pergerakan ini, para bankir menggunakan ukuran yang disebut koefisien korelasi, yang bervariasi antara -1 dan 1. Jika dua aset memiliki koefisien korelasi -1, mereka selalu menunjukkan pergerakan berlawanan, sementara angka 1 berarti mereka mencerminkan pergerakan masing-masing. Dengan menggunakan koefisien korelasi, bankir dapat menghitung untung dan rugi maksimum dalam portofolio.