Keuntungan & Kerugian dari Minggu Kerja 4-Hari

Daftar Isi:

Anonim

Gagasan di balik minggu kerja empat hari adalah bahwa alih-alih seorang karyawan yang bekerja lima hari dalam seminggu, ia hanya menyingkat jam kerjanya menjadi empat hari kerja. Ini berarti tidak ada perubahan pada jumlah jam pekerja setiap minggu, tidak ada perubahan pada gajinya, dan tidak ada perubahan pada jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai produktivitas optimal. Pendekatan bisnis ini semakin populer di beberapa industri di Amerika Serikat karena manfaatnya yang mengurangi biaya. Namun ia datang dengan kerugian, yang juga perlu dipertimbangkan.

Keuntungan: Manfaat Lingkungan

Memiliki minggu kerja empat hari dapat sangat bermanfaat bagi lingkungan. Ini karena itu berarti satu hari lebih sedikit dihabiskan untuk bepergian ke dan dari pekerjaan dan mengkonsumsi energi di kantor, yang pada akhirnya menghasilkan penurunan emisi gas rumah kaca. Menurut majalah "Time", negara bagian Utah menemukan bahwa ia memiliki pengurangan 13 persen dalam penggunaan energi, dan para pekerja menghemat sekitar $ 6 juta dalam biaya bahan bakar, ketika itu menugaskan percobaan untuk bisnis di negara bagian untuk mencoba pekerjaan empat hari minggu di 2009. Menurut temuan, inisiatif ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca negara bagian lebih dari 12.000 metrik ton per tahun.

Keuntungan: Pengurangan Biaya

Seminggu empat hari akan menghemat uang perusahaan dan karyawan, menurut laporan oleh David Muir di ABC World News. Bagi karyawan, satu hari lebih sedikit di tempat kerja berarti lebih sedikit menghabiskan bahan bakar untuk bepergian dan, untuk orang tua, lebih sedikit dihabiskan untuk perawatan anak. Bagi pengusaha, mengurangi hari kerja akan mengurangi biaya operasional seperti biaya keamanan dan pemeliharaan, dan pada akhirnya akan menurunkan tagihan listrik.

Keuntungan: Peningkatan Produktivitas

Memiliki empat hari seminggu dapat meningkatkan produktivitas karena efek positif dari libur ekstra pada moral karyawan. Ini berarti lebih banyak waktu dengan keluarga dan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan sikap pekerja terhadap pekerjaan mereka karena mereka kurang lelah dan benci waktu karier mereka mengambil. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya angka ketidakhadiran pekerja, yang pada gilirannya akan menguntungkan tingkat produktivitas dalam jangka panjang, lapor majalah "Time".

Keuntungan: Kepuasan Pelanggan

Manfaat lain untuk minggu empat hari adalah bahwa dari Senin hingga Kamis, bisnis cenderung dibuka lebih awal dan tetap dibuka kemudian, menjadikannya lebih tersedia untuk pelanggan yang bekerja karena jam kerja yang lebih lama. Jam kerja standar 9 hingga 5 sering dapat berarti bahwa pelanggan harus kehilangan pekerjaan atau komitmen lain untuk mengakses bisnis, sehingga jam kerja yang diperpanjang empat hari seminggu akan mengurangi masalah ini.

Kerugian: Kesehatan dan Keselamatan

Minggu empat hari berarti bahwa hari kerja harus diperpanjang hingga 10 jam untuk mengkompensasi waktu yang hilang pada hari libur tambahan. Menurut sebuah artikel "Forbes" tentang topik ini, ini dapat berdampak pada keselamatan pekerja, tergantung pada jenis industrinya, karena jam kerja yang lebih lama dapat menyebabkan kelelahan pekerja, yang pada gilirannya dapat menyebabkan jumlah kecelakaan terkait pekerjaan meningkat. Ini akan menjadi risiko yang lebih besar bagi operator alat berat daripada bagi pekerja kantor yang tidak banyak bergerak.

Kerugian: Risiko terhadap Penjualan dan Keyakinan Pelanggan

Kurang satu hari kerja dalam seminggu dapat berdampak negatif terhadap penjualan dan kepercayaan pelanggan, tergantung pada jenis industrinya.Pelanggan mungkin membenci kenyataan bahwa mereka tidak dapat lagi mengakses bisnis pada hari yang dipilih, yang dapat mendorong mereka untuk menggunakan bisnis pesaing.

Kerugian: Jadwal Keluarga

Memiliki empat hari kerja seminggu bisa memberatkan karyawan yang memiliki anak. Misalnya, menyelenggarakan penitipan anak untuk jam kerja yang lebih lama dari 10 jam sehari bisa terbukti sulit, karena bisa meninggalkan rumah sangat awal terutama jika pekerja memiliki anak kecil. Perubahan dalam rutinitas ini dapat memberi tekanan pada karyawan dan keluarga mereka, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif terhadap moral tenaga kerja atau menciptakan masalah dengan ketepatan waktu pekerja.

Direkomendasikan