Orientasi pelanggan mengacu pada bisnis yang berpusat pada pelanggan. Model ini memberikan pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi yang berfokus pada membangun hubungan yang sehat antara penyedia layanan dan konsumen dengan terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
Sejarah
Orientasi bisnis digunakan untuk berputar di sekitar produk dan layanan perusahaan. Faktor-faktor penting dalam bisnis yang berorientasi pada produk dan layanan mencakup berfungsinya dan penetapan harga yang tepat. Pergeseran orientasi bisnis ke bisnis yang berpusat pada pelanggan terjadi ketika konsumen mendapatkan kontrol yang lebih besar di pasar, menurut Christian Scheer dan Peter Loos dari Chemnitz University of Technology.
Efek
Tantangan umum dalam bisnis yang berfokus pada pelanggan adalah terus memenuhi kebutuhan seiring bertambahnya usia konsumen, menurut perusahaan konsultan orientasi pelanggan MetaCore Asia. Misalnya, bayangkan hubungan yang berkembang antara bank dengan seorang remaja yang baru saja membuka rekening giro pertamanya.Dalam 10 tahun, remaja itu, yang sekarang berusia 20-an, dapat mencari pinjaman di bank agar ia dapat membeli rumah pertamanya.
Pertimbangan
MetaCore Asia mencatat bahwa semua pekerja memiliki dampak pada pengalaman pelanggan. Agar perusahaan dapat membangun model bisnis orientasi pelanggan yang sukses, karyawan harus mempelajari pentingnya peran mereka. Menunjukkan bagaimana memuaskan pelanggan dapat bermanfaat bagi karyawan membantu meningkatkan produktivitas di tempat kerja.