Konflik disfungsional adalah konflik yang mengarah pada penurunan komunikasi atau kinerja suatu kelompok. Konflik disfungsional dapat berupa meluapnya konflik atau kurangnya konflik yang memotivasi.
Konflik Disfungsional Organisasi
Konflik disfungsional dalam suatu organisasi dimotivasi oleh ego karyawan dengan ambisi yang bersaing. Ini sering mengarah pada stres yang lebih tinggi dan kemungkinan karyawan akan kelelahan. Karyawan juga cenderung merasa kurang puas dan kurang loyal terhadap organisasi.
Tahapan Konflik Disfungsional
Ada lima tahap konflik disfungsional. Ketidakcocokan adalah sumber konflik: kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi. Pengakuan adalah proses di mana karyawan menginternalisasi konflik yang mempengaruhi perilaku mereka. Niat adalah proses perubahan perilaku karyawan akibat konflik. Perilaku yang dipersepsikan mengacu pada reaksi ringan dan reaksi yang berperan dalam menciptakan konflik, sementara hasilnya adalah efek dari konflik pada suatu kelompok.
Menyelesaikan Konflik Disfungsional
Seorang pemimpin harus menyelesaikan konflik dengan mengakui ambisi dan kemampuan karyawan dan berusaha memotivasi dan merangsang karyawan ketika ada sedikit konflik atau menenangkan emosi karyawan dan membawa mereka untuk bekerja sama secara lebih efektif ketika ada terlalu banyak konflik.