Pertumbuhan dan pelayanan gereja bisa ambigu dan sulit untuk didefinisikan. Sementara angka sering penting, kehidupan gereja yang sehat melibatkan lebih dari sekadar kerumunan besar yang menghangatkan bangku selama satu setengah jam setiap Minggu pagi. Kepemimpinan Gereja perlu menetapkan tujuan yang terukur sehingga mereka dapat menentukan kemajuan apa yang dibuat gereja. Seperti di dunia sekuler, tanpa beberapa jenis kriteria terukur, staf gereja mungkin tidak menyelesaikan tugas yang harus mereka selesaikan.
Undang kepemimpinan untuk berpartisipasi dalam proses penyerbuan otak. Sementara kepala pendeta mungkin ingin membatasi jumlah orang yang terlibat, khususnya di jemaat yang lebih besar, dia mungkin tidak ingin menetapkan tujuan gereja sendiri. Dia pada akhirnya akan perlu untuk mengomunikasikan ini kepada semua pendeta dan stafnya, dan akhirnya jemaat. Akan lebih mudah jika dia menerima dari timnya sebelum berbicara dengan jemaat.
Kembangkan visi dan / atau pernyataan misi gereja. Ini akan membimbing Anda ketika Anda menetapkan tujuan-tujuan gereja. Beberapa gereja fokus pada penjangkauan komunitas lokal; yang lain fokus pada misi luar negeri dan internasional. Ketahuilah apa yang Anda lakukan, dan lakukan dengan baik. Pemahaman yang jelas tentang visi gereja akan menjaga kepemimpinan tetap pada jalurnya saat mereka menetapkan tujuan dan rencana manusia. Masukkan visi dan misi misi gereja dalam proses penetapan tujuan.
Buat daftar area untuk penetapan tujuan. Anda dapat menghancurkan ini dengan pelayanan, seperti anak-anak, remaja, wanita, pria, pemuridan dewasa dan doa. Anda juga dapat membuat daftar untuk keseluruhan jemaat. Jika setiap daerah tidak memiliki pendeta atau individu di atasnya, pendeta dapat menugaskan seseorang untuk bertanggung jawab untuk melihat bahwa gereja mencapai tujuannya.
Nilai di mana masing-masing pelayanan saat ini.
Tentukan seberapa banyak Anda ingin pelayanan tumbuh. Misalnya, jika pelayanan anak melayani 100 anak setiap minggu, Anda mungkin ingin meningkatkannya dengan persentase tertentu. Berpikir besar! Anda dapat menetapkan rencana satu tahun, lima tahun, dan sepuluh tahun. Lalu makanlah pepatah gajah satu gigitan sekaligus.
Jadwalkan pertemuan utama Anda berikutnya, minimal setahun sekali, dengan pemeriksaan sepanjang jalan. Bergantung pada ukuran gereja, Anda dapat menetapkan gol di akhir musim panas, tepat sebelum tahun ajaran dimulai. Atau Anda bisa melakukannya di bulan Januari bertepatan dengan Tahun Baru. Periksa rapat dengan cepat, setiap dua hingga empat bulan, membantu melacak kemajuan menuju sasaran.
Peringatan
Pertemuan pertama akan menghadirkan tantangan terbesar dan menyita banyak waktu. Ketika gereja mengadakan pertemuan tahunan, prosesnya akan menjadi lebih ramping, bahkan bagi para peserta baru.