Di Amerika Serikat, sering timbul ketegangan tentang bagaimana pusat perawatan kesehatan dikelola, diatur, dan dibayar. Biasanya gabungan antara dukungan publik dan aliran pendapatan konsumen membantu fasilitas layanan kesehatan, tetapi kedua sistem ini dapat berubah selama bertahun-tahun melalui perkembangan politik. Sistem pembayaran prospektif adalah salah satu contoh bagaimana pusat kesehatan, khususnya layanan rumah sakit rawat inap, harus dihitung menurut Kongres. Sistem, seperti banyak yang lainnya, memiliki poin baik dan buruknya.
Akuntansi untuk Faktor
Dengan sistem pembayaran prospektif, atau PPS, penyedia perawatan kesehatan, seperti rumah sakit, menerima satu pembayaran tetap untuk jenis perawatan tertentu selama periode waktu tertentu. Sistem mencoba membuat pembayaran ini seakurat mungkin, karena dirancang untuk diperbaiki. Akibatnya, formula untuk melakukan pembayaran prospektif sangat kompleks dan memperhitungkan banyak faktor yang berbeda, termasuk varians statistik, biaya terkait pengajaran, dan situasi lainnya.
Perubahan yang sedang berlangsung
PPS tidak sepenuhnya statis. Karena didasarkan pada peraturan pemerintah, itu bisa diubah. Kongres dapat memilih faktor baru dan mengubah faktor lama untuk membuat sistem lebih akurat. Ini sangat berguna ketika menghitung perubahan nilai uang karena inflasi, atau ketika menghitung teknologi baru, obat-obatan, dan proses rumah sakit. PPS sering diperbarui agar tetap di atas industri perawatan kesehatan.
Kompleksitas
Karena begitu banyak faktor hadir, rumus PPS sangat kompleks. Ini berarti bahwa sangat sulit bagi siapa pun kecuali para profesional untuk memahami, termasuk pasien, dokter, dan mereka yang di Kongres memberikan suara untuk perubahan. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan kesalahan klasifikasi prosedur medis dalam formula. Formula tidak dapat dengan mudah memperhitungkan kualitas atau keamanan, misalnya, karena faktor-faktor itu belum dapat secara akurat diungkapkan dalam angka.
Kendala Politik
Meskipun PPS dapat diubah melalui pemungutan suara dan perubahan peraturan, itu tidak selalu berubah dengan cara yang benar. Sementara tujuannya adalah untuk memperbarui sistem untuk inflasi dan perubahan lainnya, pemungutan suara seringkali lebih dipengaruhi oleh motivasi politik daripada keinginan untuk memperbaiki sistem. Akibatnya, perubahan dapat berayun-ayun dengan kecenderungan politik, menjadi tidak terduga.