Dalam urusan bisnis dan keuangan, suku bunga memengaruhi berbagai masalah. Salah satu aspek penting dari suku bunga adalah dampaknya terhadap penganggaran dan stabilitas keuangan jangka pendek. Gap ratio bisnis adalah representasi dari efek yang dimiliki suku bunga terhadap keuangan jangka pendeknya.
Aspek
Dua variabel menentukan rasio kesenjangan bisnis. Yang pertama adalah jumlah dari semua aset yang sensitif terhadap bunga. Aset tersebut dapat berupa utang yang harus dibayar oleh pihak lain pada bisnis yang dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga. Yang kedua adalah jumlah dari semua kewajiban yang sensitif terhadap bunga. Liabilitas semacam itu dapat berupa pinjaman dengan bunga variabel yang harus dibayar oleh bisnis.
Perhitungan
Untuk menghitung rasio kesenjangannya, sebuah bisnis harus membagi nilai total aset yang sensitif terhadap bunga dengan total nilai liabilitas yang sensitif terhadap bunga. Setelah memiliki hasil bagi ini, bisnis dapat menyatakannya sebagai desimal atau sebagai persentase.
Aplikasi
Tujuan dari menghitung rasio kesenjangan adalah untuk mengukur seberapa baik suatu bisnis dapat tahan terhadap fluktuasi tiba-tiba suku bunga. Angka yang tinggi menunjukkan stabilitas keuangan mengingat kemungkinan fluktuasi suku bunga, sementara angka yang rendah menunjukkan ketidakstabilan keuangan. Misalnya, pemberi pinjaman dengan liabilitas yang peka terhadap bunga senilai $ 3 juta dan aset peka bunga seharga $ 5 juta relatif stabil karena rasio gapnya sekitar 1,67. Namun, jika angka-angka itu dibalik, rasio gapnya adalah 0,6, menunjukkan ketidakstabilan keuangan.
Keterbatasan
Meskipun gap ratio dapat bermanfaat sebagai tanda stabilitas keuangan, ini bukan satu-satunya aspek stabilitas keuangan. Misalnya, jika hanya sebagian kecil dari total aset perusahaan sangat sensitif terhadap bunga, bahkan jika fluktuasi terjadi, ini mungkin tidak memiliki dampak besar pada stabilitas keuangan atau solvabilitas bisnis.