Para ekonom telah mengidentifikasi tujuh faktor penentu yang memengaruhi permintaan akan produk dan layanan. Produsen dan penyedia mempelajari penentu ini untuk menganalisis efeknya pada permintaan barang mereka.
1. Penghasilan
Ketika pendapatan konsumen meningkat, ia membeli lebih banyak produk karena ia memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan. Ini mendorong permintaan untuk produk yang meningkat sesuai. Jika pendapatan menurun, permintaan berkurang untuk produk normal seperti pakaian, makanan, liburan, mobil dan peralatan rumah tangga.
Namun, permintaan untuk produk-produk tertentu tidak selalu meningkat dengan kenaikan pendapatan. Pertimbangkan konsumen yang berpenghasilan rendah dan selalu membeli daging sapi rendah lemak karena lebih murah. Jika penghasilannya meningkat, ia mungkin mulai membeli daging sapi tenderloin yang lebih mahal. Dalam hal ini, permintaan daging sapi giling rendah lemak akan menurun dengan peningkatan pendapatan. Produk yang mengurangi permintaan dengan pendapatan yang meningkat dikenal sebagai "barang inferior". Rendah, dalam hal ini, tidak menyamakan dengan kualitas yang lebih rendah. Ini berarti bahwa kurva permintaan negatif dengan kenaikan pendapatan.
Peningkatan pendapatan juga meningkatkan permintaan barang mewah. Contoh barang mewah adalah mobil sport, keanggotaan gym, santapan mewah dan liburan mahal.
2. Harga
Hukum penawaran dan permintaan menyatakan bahwa ketika harga komoditas tertentu naik, permintaan akan menurun. Konsumen biasanya akan bereaksi terhadap kenaikan harga dengan membeli lebih sedikit produk.
Misalnya, jika harga minyak naik, itu mengarah pada kenaikan harga bensin di ritel. Konsumen menyesuaikan kebiasaan mengemudi mereka untuk mengurangi konsumsi bensin. Efek ini terlihat selama akhir pekan yang panjang ketika orang-orang berkendara jarak pendek untuk mengunjungi kerabat atau berlibur.
3. Harga Barang Terkait
Perubahan harga beberapa produk dapat mempengaruhi permintaan untuk produk terkait. Contohnya adalah substitusi dari satu produk ke produk lain, atau ketika sekelompok produk saling melengkapi dan digunakan bersama.
Coke dan Pepsi adalah contoh produk pengganti. Kenaikan harga Coke akan meningkatkan permintaan Pepsi karena konsumen beralih ke produk yang harganya lebih murah. Di sisi lain, jika Coke memangkas harganya, orang akan mulai membeli lebih banyak Coke, mengurangi permintaan Pepsi.
Perubahan harga barang terkait mempengaruhi permintaan untuk produk yang saling melengkapi. Misalnya, penurunan harga gim video meningkatkan permintaan konsol gim video. Pertimbangkan apa yang terjadi jika harga hot dog meningkat. Konsumen akan membeli lebih sedikit hot dog dan permintaan roti menurun.
4. Harapan Harga Masa Depan
Ketika konsumen berpikir bahwa harga produk akan meningkat di masa depan, mereka menuntut lebih banyak produk di masa sekarang. Misalnya, ketika pengemudi memperkirakan harga bensin naik minggu depan, mereka bergegas mengisi tangki hari ini.
Contoh lain adalah harapan konsumen tentang harga komputer. Jika seorang konsumen ingin mengganti komputer tuanya tetapi mengharapkan perubahan cepat dalam teknologi dan harga komputer turun, ia akan menunda pembelian untuk melihat apa yang terjadi di masa depan.
5. Selera dan Preferensi
Selera dan preferensi konsumen terus berubah. Kampanye iklan yang didorong oleh selebritas yang agresif dapat meningkatkan permintaan akan produk. Sebuah studi kesehatan ilmiah baru dapat menyimpulkan bahwa suatu produk buruk bagi kesehatan Anda, yang mengakibatkan penurunan permintaan.
6. Jumlah Konsumen
Peningkatan konsumen yang ingin membeli produk akan meningkatkan permintaan untuk produk itu. Peningkatan populasi akan meningkatkan permintaan akan produk, tetapi pengaruh lain meningkatkan jumlah pembeli potensial. Misalnya, produsen dapat melakukan kampanye iklan yang efektif yang memperluas pasar untuk produk-produknya kepada kelompok konsumen baru.
7. Kecenderungan untuk Mengkonsumsi
Persepsi konsumen mempengaruhi keinginan mereka untuk membeli produk. Misalnya, jika kondisi ekonomi baik dan konsumen berharap untuk mempertahankan pekerjaan mereka dan mendapatkan kenaikan upah yang konsisten, mereka lebih cenderung untuk membelanjakan dan menuntut lebih banyak produk. Ketika kepercayaan konsumen tinggi, orang merasa lebih nyaman membeli karena mereka memiliki harapan yang masuk akal bahwa pendapatan mereka akan berlanjut ke masa depan.
Di sisi lain, jika kondisi ekonomi tidak menentu dan suku bunga tinggi, konsumen lebih cenderung memasukkan uang mereka ke dalam rekening tabungan daripada membeli barang.
Memproduksi dan menjual barang dan jasa adalah proses yang kompleks. Masing-masing dari tujuh penentu ini dianalisis oleh produsen untuk melakukan kampanye pemasaran dan iklan yang efektif. Produsen membuat keputusan tentang produk mana yang diproduksi dan dalam jumlah berapa. Manajer mempertimbangkan berbagai faktor penentu ini dalam proses pengambilan keputusan mereka.