Salam & Salam yang Benar untuk Email Bisnis

Daftar Isi:

Anonim

Karena komunikasi elektronik, aturan standar etika bisnis berubah. Email menimbulkan target bergerak ketika datang ke ucapan yang diterima, dan diharapkan, salam atau salam. Sementara banyak profesional lebih suka mempertahankan kemiripan etiket masa lalu, yang lain membuang stodgy untuk sapaan yang lebih akrab dan cepat, atau bahkan melewatkannya sama sekali. Intinya adalah bahwa salam yang tepat sangat tergantung pada siapa Anda mengirim email dan hubungan seperti apa yang Anda miliki atau harapkan.

Atur Nada

Salam mengatur nada untuk pesan yang akan Anda sampaikan. Misalnya, Anda mungkin lebih suka memulai dengan "Hai" atau "Halo" ketika Anda mengirim email kepada seseorang yang Anda coba jalin hubungan. Salam informal dapat membuat penerima merasa nyaman dengan Anda. Mengubah salam biasa Anda juga mengatur nada dan mengubah tenor. Misalnya, jika Anda selalu menulis "Hai," lalu tiba-tiba beralih ke "Sayang" atau "Halo," Anda segera mengirim pesan bahwa Anda akan menjadi serius.

Pertimbangkan Sumbernya

Di antara hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan saat menyusun salam adalah hubungan Anda dengan orang yang Anda kirimi email, budaya perusahaan Anda dan subjek yang Anda tulis. "Hai" cocok untuk teman atau kolega, sementara Anda mungkin perlu menggunakan "Sayang" untuk salam yang lebih formal kepada seseorang yang belum pernah Anda kenal sebelumnya. "Hei" atau "Salam" dapat digunakan ketika Anda berbicara dengan seseorang yang Anda kenal yang menghargai nada yang lebih ringan.

Bermain dengan aman

Anda akan selalu aman dengan "Dear," diikuti oleh nama orang yang Anda tuju, menurut sebuah artikel Forbes. Gunakan nama depan jika Anda sebelumnya telah diperkenalkan atau memiliki hubungan informal di tempat. Gunakan Tn. Atau Tn. Saat Anda berbicara dengan atasan, nada surelnya benar-benar profesional, atau saat Anda mendekati penerima untuk pertama kalinya.

Gunakan Nama

Selalu sertakan nama dalam salam email. Menurut Dr. Marianne Di Pierro, Direktur Pusat Pascasarjana untuk Penelitian dan Retensi di Western Michigan University, orang secara naluriah merasa senang tentang sebuah pesan ketika mereka melihat nama mereka di atas. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dengan tidak memulai pesan Anda dengan nama orang tersebut, Anda mungkin mengatakan "hei kamu." Itu tidak sopan bahkan kepada teman-teman Anda.