Alasan Mengapa Bisnis Menetapkan Tujuan Etis

Daftar Isi:

Anonim

Etika dalam bisnis dapat diidentifikasi sebagai kemauan dan kemampuan organisasi untuk melakukan aktivitasnya secara moral. Organisasi yang berkomitmen terhadap perilaku etis biasanya mengembangkan tujuan spesifik bersama dengan kode etik tertulis. Berusaha keras untuk mencapai perilaku etis dapat memberikan sejumlah manfaat penting bagi organisasi dan anggotanya.

Mempromosikan Budaya Positif

Tujuan etis dapat membantu perusahaan mempromosikan budaya bisnis yang positif. Ketika pekerja berusaha untuk bertindak dengan cara yang etis, mereka mungkin kurang terlibat dalam perilaku yang berpotensi berbahaya seperti intimidasi, pelecehan seksual, dan diskriminasi. Hasilnya adalah lingkungan kerja yang lebih sehat di mana karyawan saling memperlakukan dengan hormat dan bekerja bersama sebagai bagian dari tim. Budaya positif juga dapat menciptakan reputasi yang lebih baik untuk bisnis di antara para vendor dan pelanggannya.

Pengaturan Batas

Menetapkan tujuan etis memaksa perusahaan untuk secara jelas mendefinisikan batas-batas antara benar dan salah. Misalnya, tujuan etis dapat membantu menarik garis antara praktik akuntansi yang dapat diterima dan tidak dapat diterima mengenai keuangan perusahaan. Pedoman etika kemudian dapat mengurangi risiko kegiatan seperti penipuan atau penggelapan. Tujuan juga dapat menentukan perilaku yang tidak pantas berkenaan dengan metode yang digunakan tenaga penjualan untuk mendapatkan klien baru, seperti jumlah dolar yang diijinkan spesifik ketika menawarkan hadiah.

Mengurangi Pelanggaran

Menetapkan tujuan etis dapat menurunkan tingkat pelanggaran etika dalam suatu organisasi. Menurut Survei Etika Bisnis Nasional 2009 (NBES) yang dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Etika, tingkat kesalahan dalam organisasi dengan budaya etis yang lemah adalah 76 persen, dibandingkan dengan hanya 39 persen di organisasi dengan budaya etis yang kuat. Selain itu, pekerja dalam budaya etis yang kuat yang melaporkan tindakan pelanggaran menghadapi pembalasan hanya 4 persen dari waktu, dibandingkan dengan 24 persen di lingkungan etika yang lemah.

Mengatur Nada

NBES juga menunjukkan bahwa manajemen puncak menentukan nada etika organisasi. Tindakan menetapkan tujuan etis mengharuskan para pemimpin organisasi untuk mengetahui perilaku etis, yang dapat memengaruhi cara mereka melakukan kegiatan sehari-hari. Karena pekerja cenderung mengambil isyarat dari orang-orang di atas mereka dalam urutan kekuasaan, perhatian terhadap etika dan proses memimpin dengan memberi contoh dapat sangat memengaruhi tingkat perilaku etis di seluruh organisasi.

Direkomendasikan