Mengembangkan keterampilan hubungan manusia yang efektif sangat penting untuk membangun dan mempertahankan hubungan bisnis yang produktif. Komunikasi dan perhatian yang baik dari manajer biasanya mengarah pada peningkatan tingkat produktivitas dan kepuasan kerja. Keterampilan hubungan manusia memungkinkan bekerja dalam kelompok dan tim. Meningkatnya peluang untuk memahami di antara berbagai kelompok adalah salah satu manfaat dari lingkungan bisnis yang mendorong komunikasi yang terbuka dan tulus. Menetapkan sikap hormat terhadap karyawan sebagai manusia dapat menghasilkan kondisi kerja yang lebih positif dan loyalitas terhadap perusahaan.
Produktivitas Karyawan
Menurut Teori Hawthorne, faktor terpenting yang memengaruhi produktivitas pekerja adalah hubungan. Produktivitas ditunjukkan meningkat ketika hubungan antara manajer dan karyawan positif dan mendukung. Hubungan antara karyawan yang saling bergantung satu sama lain juga secara langsung memengaruhi produktivitas. Individu lebih cenderung menghasilkan hasil yang berkualitas ketika mereka diperlakukan dengan hormat dan dibuat merasa seolah-olah mereka diakui karena memberikan kontribusi positif bagi keberhasilan perusahaan.
Motivasi pegawai
Motivasi secara langsung terkait dengan gagasan peningkatan produktivitas. Dalam hierarki kebutuhan Maslow, teori motivasi memastikan bahwa hubungan manusia yang positif memengaruhi apakah harga diri karyawan, aktualisasi diri, keselamatan, dan kebutuhan fisiologis terpenuhi. Jika seorang karyawan merasa bahwa kebutuhannya akan terpenuhi dengan melakukan tugas pekerjaannya, ia lebih mungkin termotivasi untuk melakukannya. Misalnya, ketika seorang manajer mengakui kinerja seorang karyawan dengan memberi selamat kepadanya atas pekerjaan yang luar biasa, karyawan itu merasa dihargai dan dihargai. Dengan memenuhi kebutuhan harga dirinya, dia lebih cenderung mengulangi perilakunya yang sekarang.
Persepsi Positif
Keterampilan komunikasi dan interpersonal yang baik meningkatkan perasaan itikad baik antara individu dan perusahaan. Ini menciptakan persepsi individu sebagai yang unggul, memadai atau berkinerja buruk. Sekalipun keterampilan teknis seseorang mahir, jika ia tidak mampu membina hubungan yang solid dengan atasan dan rekan kerja, ia dapat dipandang sebagai seseorang yang bukan kontributor positif. Mencapai kesuksesan dalam posisi dan membuka peluang untuk kemajuan di masa depan secara langsung terkait dengan membuat kesan yang baik.
Loyalitas Perusahaan
Ketika karyawan dan pelanggan diperlakukan dengan hormat, mereka cenderung merasa senang mempertahankan hubungan bisnis yang ada. Pergantian sering dikaitkan dengan hubungan yang buruk antara karyawan dan manajer. Demikian juga, ketika suatu perusahaan berusaha untuk mengakhiri hubungan dengan vendor atau pemasok, salah satu alasannya adalah bahwa vendor tidak dapat memahami dan memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan. Membangun rasa saling menghargai dan kepercayaan menciptakan lingkungan di mana karyawan dan pelanggan merasa seolah-olah mereka penting.