Waktu yang lebih baik. Inilah yang dicari perusahaan ketika peluang di pasar domestik terbatas dan penjualan cenderung menurun. Pada saat ini, perusahaan dapat merevisi model bisnis mereka, mengubah strategi pemasaran mereka dan mencari kekayaan mereka di pasar internasional. Tetapi hal itu membuat mereka terpapar risiko baru, termasuk risiko politik. Untuk memastikan strategi internasional yang berhasil, bisnis harus mengambil langkah-langkah untuk memahami risiko politik dan dampak potensial pada operasi dan hasil keuangan. Bisnis juga harus menyadari masalah yang memengaruhi risiko politik dan cara mengelola risiko itu secara efektif.
Resiko politik
Institut Manajemen Risiko Internasional menggambarkan risiko politik sebagai latihan kekuatan politik yang dapat memengaruhi nilai perusahaan. Misalnya, embargo pemerintah dapat melarang perdagangan dengan negara asing, yang akan mencegah penjualan produk perusahaan di pasar negara tersebut. Pemerintah juga dapat melarang keberangkatan atau kedatangan kapal dagang ke dan dari pelabuhannya, yang dapat mencegah pengiriman barang perusahaan kepada pelanggannya atau penerimaan bahan yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk.
Efek Risiko Politik
Risiko politik dihasilkan dari berbagai faktor yang dapat berdampak negatif terhadap pendapatan perusahaan atau memperumit strategi bisnisnya. Faktor-faktor ini termasuk masalah ekonomi makro seperti suku bunga tinggi dan masalah sosial seperti kerusuhan sipil. Tindakan pemerintah, seperti menyita aset perusahaan, menyulitkan untuk memperoleh pembiayaan, yang dapat memengaruhi kemampuan rantai pasokan perusahaan untuk mendukung produksi. Peristiwa politik lainnya dapat berarti perusahaan tidak akan dapat mengkonversi mata uang asing, mengekspor atau mengimpor barang dan persediaan, atau melindungi aset dalam negeri. Menurut Aon, penyedia layanan manajemen risiko, asuransi dan reasuransi, ini dan dampak lain dari risiko politik dapat menyebabkan biaya operasi yang lebih tinggi, penutupan pabrik dan kerugian operasi.
Pengaruh pada Risiko Politik
Perusahaan yang meluncurkan operasi internasional harus waspada terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko politik. Misalnya, perubahan dalam kepemimpinan suatu negara, atau penurunan cepat atau peningkatan dalam lingkungan ekonomi suatu negara, dapat mempengaruhi lingkungan bisnis. Perubahan peraturan yang akan datang oleh lembaga pemerintah, atau bahkan diskusi yang sering tentang perubahan peraturan, juga menimbulkan risiko bagi bisnis. Hal yang sama berlaku untuk perubahan dalam perjanjian perdagangan yang dibuat oleh lembaga multilateral. Akhirnya, keresahan sosial saat ini atau yang akan segera terjadi menimbulkan risiko besar bagi lingkungan bisnis suatu negara.
Manajemen Risiko Politik
Para pemimpin bisnis dapat mengelola risiko politik menggunakan proses tiga langkah. Pertama, manajer risiko harus mengidentifikasi risiko politik - apakah mereka datang dalam bentuk pajak yang lebih tinggi, kegiatan teroris atau sesuatu yang lain - dan menentukan bagaimana masalah tersebut dapat memengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi tujuan bisnisnya. Selanjutnya, manajer harus mengukur dampak risiko tertentu pada kinerja perusahaan menggunakan model keuangan, seperti arus kas yang didiskontokan. Manajer kemudian menghubungkan dampak itu dengan toleransi risiko perusahaan. Misalnya, anggap strategi bisnis internasional dapat meningkatkan pengembalian sebesar $ 1 juta tetapi mengekspos perusahaan pada kerugian $ 3 juta. Dalam hal ini, perusahaan harus memutuskan apakah akan menerapkan strategi atau melepaskannya. Jika pemimpin memilih untuk menerapkan strategi, mereka akan menerapkan respons risiko untuk mengelola risiko, seperti membeli asuransi properti.