Teori dan prinsip motivasi umumnya digunakan oleh manajer untuk lebih memahami motivasi karyawan. Namun, siapa pun dapat menerapkan teori dan prinsip ini dalam kehidupan sehari-harinya, di berbagai bidang seperti penetapan tujuan, motivasi pribadi, dan motivasi untuk sekolah dan untuk studi. Dari sekian banyak teori yang ada, lima telah menjadi yang paling populer.
Hierarki Kebutuhan Maslow
Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow mungkin adalah teori motivasi yang paling terkenal. Ini menyatakan bahwa orang memiliki lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Lima kebutuhan diwakili dalam diagram piramida, di mana kebutuhan yang lebih penting (fisiologis dan keselamatan) adalah kebutuhan "tingkat bawah", dan sisanya adalah kebutuhan "tingkat lebih tinggi". Teori ini menjelaskan bahwa ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi akan mengambil alih.
Trio of Needs karya McClelland
Teori Trio of Needs David McClelland menyatakan bahwa seseorang dimotivasi oleh salah satu dari tiga kebutuhan: kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi. Orang-orang dengan kebutuhan untuk berprestasi mencari untuk memenuhi tujuan dan ingin diakui untuk upaya mereka sehingga mereka dapat mengukur kesuksesan individu mereka. Orang-orang dengan kebutuhan akan kekuatan termotivasi baik dengan mempengaruhi orang lain, atau dengan memenuhi tujuan organisasi jika mereka adalah manajer. Orang yang membutuhkan afiliasi termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa diterima dan menjadi bagian dari suatu kelompok.
McGregor's X dan Y
Teori X dan Y Douglas McGregor memperkenalkan dua teori, pada ujung yang ekstrim dari satu sama lain, untuk melihat motivasi karyawan. Teori X mengatakan bahwa seseorang tidak menyukai pekerjaannya, tidak ingin tanggung jawab dan tidak suka perubahan, dan hanya bekerja demi uang dan keamanan pekerjaan. Namun, Teori Y mengasumsikan bahwa orang menyukai pekerjaan mereka, ingin diberikan lebih banyak tanggung jawab, dan berkomitmen untuk tujuan pekerjaan mereka. Perilaku pekerja rata-rata biasanya di suatu tempat di antara Teori X dan Teori Y.
Teori Dua Faktor Herzberg
Teori Dua Faktor Frederick Herzberg menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi sikap pekerja: motivator (faktor kepuasan) atau faktor kebersihan (faktor ketidakpuasan). Beberapa faktor kepuasan adalah prestasi, pengakuan dan tanggung jawab, sementara beberapa faktor ketidakpuasan adalah kebijakan perusahaan, kondisi kerja dan gaji. Herzberg berpendapat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan berbeda dari yang menyebabkan ketidakpuasan, dan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan tidak boleh dianggap saling bertentangan.
Teori Harapan Vroom
Teori Harapan Victor Vroom menyatakan bahwa setiap orang memiliki tujuan dan harapan yang berbeda, tetapi mereka dapat termotivasi jika kinerja yang baik menghasilkan hasil yang baik, dan bahwa hasil yang baik ini akan memenuhi kebutuhan. Teori Harapan Vroom didasarkan pada tiga faktor: valensi (nilai yang ditempatkan pada pentingnya hasil tertentu), harapan (kepercayaan seseorang pada kemampuan mereka) dan instrumentalitas (harapan seseorang bahwa kinerja yang baik akan mengarah pada suatu hasil yang bagus). Teori Harapan Vroom mendefinisikan motivasi seseorang dengan rumus berikut: Motivasi = Valensi x Harapan (Instrumentality).