Apa Perbedaan Antara Maksimalisasi Nilai dan Maksimalisasi Keuntungan?

Daftar Isi:

Anonim

Perbedaan antara maksimalisasi nilai dan maksimalisasi keuntungan terutama menjadi perhatian perusahaan publik. Adalah mungkin bagi perusahaan untuk fokus pada ukuran keberhasilan jangka pendek seperti keuntungan triwulanan. Dimungkinkan juga untuk fokus pada langkah-langkah jangka panjang, seperti jumlah ekuitas versus utang. Untuk melakukan yang pertama adalah fokus pada maksimalisasi laba. Yang kedua adalah fokus pada maksimalisasi nilai.

Bursa saham

Harga saham yang diperdagangkan secara publik di bursa mana pun akan sangat bervariasi selama periode waktu yang singkat. Investor akan bereaksi terhadap banyak sinyal. Laporan laba tahunan bisnis memiliki pengaruh besar pada harga saham jangka pendek mereka. Namun, dalam jangka panjang, nilai saham paling baik dinaikkan dengan menempatkan perusahaan pada pijakan yang lebih kokoh dan memiliki rencana bisnis jangka panjang. Saham dipahami sebagai investasi jangka panjang.

Dividen

Perusahaan yang memiliki keuangan yang baik dalam jangka panjang mampu membayar dividen pemegang saham lebih tinggi, yang akan sangat meningkatkan nilai saham yang mereka miliki. Menurut satu pemahaman, ini harus menjadi tujuan utama dari setiap perusahaan publik. Ini membantu memastikan bahwa bisnis fokus pada praktik-praktik yang lebih cenderung membayar hadiah dalam jangka waktu yang lama, daripada keuntungan jangka pendek atau sementara.

Keuntungan

Maksimalisasi laba tidak sepenuhnya tanpa prestasi. Jika sebuah perusahaan tidak menghasilkan laba yang cukup tinggi, ia berisiko tertinggal dalam pertumbuhannya dan kehilangan pangsa pasar bagi para pesaing. Sebagian besar investor sangat peduli dengan laporan laba rugi perusahaan mana pun dan akan mencoba dan menginvestasikan uang mereka sesuai dengan itu. Untuk menarik investasi tambahan, perusahaan harus menunjukkan tidak hanya rencana bisnis jangka panjang, tetapi juga kesuksesan jangka pendek.

Teori Pemangku Kepentingan

Baik maksimisasi nilai dan maksimisasi laba telah dikritik dari sudut pandang teori pemangku kepentingan. Menurut pemahaman ini, itu adalah tujuan yang tepat dari perusahaan tidak hanya untuk memuaskan pemegang sahamnya, tetapi juga masyarakat yang lebih besar dan karyawannya. Menurut pandangan ini, sebuah perusahaan memiliki tugas mendasar kepada komunitas yang lebih besar yang memungkinkan keberadaannya. Banyak perdebatan berfokus pada seberapa besar tugas ini seharusnya.