Memiliki ketegasan dalam ketrampilan berarti memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang jujur dan langsung, namun bijaksana dan penuh hormat. Bersikap asertif berarti membela hak, keinginan, dan keinginan Anda. Misalnya, mengungkapkan bagaimana keterlambatan rekan kerja memengaruhi Anda tanpa menyalahkan atau menuduh adalah keterampilan asertif yang membuat interaksi tetap jujur, positif, dan langsung. Salah satu cara untuk belajar dan memperkuat keterampilan ketegasan adalah bekerja dengan orang lain dalam kegiatan kelompok di mana keterampilan didefinisikan dengan jelas, dimodelkan dan dipraktikkan.
Nilai Ketegasan
Mempelajari keterampilan ketegasan membawa nilai dalam hal peningkatan harga diri dan rasa hormat orang lain. Saat menggunakan keterampilan ketegasan, seperti mempertimbangkan pendapat orang lain, Anda lebih mungkin mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Selain itu, orang lain lebih cenderung memandang Anda sebagai orang yang kooperatif, adil dan peduli. Juga, lebih sulit bagi seseorang untuk mengambil keuntungan dari Anda ketika Anda tegas. Perilaku asertif berarti mengurangi stres pada Anda dan orang-orang yang berinteraksi dengan Anda, karena fokusnya adalah pada resolusi positif, menang-menang.
Alternatif Ketegasan
Memahami sikap asertif berarti memahami perilaku alternatif yang kurang diinginkan atau merusak. Perilaku ini termasuk tindakan pasif, agresif dan pasif-agresif. Perilaku pasif terlalu menyenangkan dan perasaan atau pendapat yang sebenarnya tidak diungkapkan. Perilaku agresif penuh dengan menyalahkan, tuduhan, penunjuk jari dan batas-batas pada intimidasi. Perilaku pasif-agresif sering kali bersifat sarkastik dan memberi kesan persetujuan, tetapi kekhawatiran tetap ditahan dan diekspresikan setelah fakta. Banyak orang menggunakan alternatif karena mereka belum belajar keterampilan ketegasan. Kegiatan kelompok akan memungkinkan pengembangan keterampilan melalui demonstrasi dan latihan.
Membangun Kegiatan Kelompok
Tujuan dari kegiatan kelompok adalah untuk membantu peserta belajar untuk menggunakan keterampilan asertif sebagai pengganti perilaku pasif, agresif atau pasif-agresif. Ini dicapai dengan mendefinisikan keterampilan asertif yang jelas dan kemudian melakukan demonstrasi tentang cara menggunakan keterampilan tersebut. Dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat hingga enam orang, peserta kemudian mempraktikkan apa yang mereka pelajari menggunakan permainan peran dengan pengamatan dan umpan balik. Penting untuk memungkinkan peserta membangun kepercayaan dalam kelompok sebelum bermain peran sehingga setiap orang merasa nyaman untuk berpartisipasi dan menerima umpan balik yang membangun.
Contoh Kegiatan Kelompok
Memberikan peserta beberapa skenario yang berbeda untuk berlatih direkomendasikan untuk memperkuat teknik ketegasan. Teknik-teknik ini termasuk menggunakan pernyataan tegas dan bahasa tubuh. Satu skenario adalah meminta peserta untuk bermain peran bagaimana mereka akan menanggapi seseorang yang gagal menyelesaikan kewajiban seperti yang dijanjikan. Dalam kelompok, dua orang memainkan peran skenario sementara yang lain berperan sebagai pengamat dan memberikan umpan balik. Permainan peran diulangi hingga setiap anggota kelompok dapat mempraktikkan keterampilan asertif dalam setiap skenario.