Manajer seringkali bertanggung jawab untuk membuat berbagai keputusan bisnis. Mereka yang terkena dampak keputusan dapat berupa pemangku kepentingan internal atau eksternal. Bagian dari tanggung jawab manajemen ketika mengambil keputusan adalah bertindak secara etis. Etika bisnis sering melibatkan mengikuti prinsip-prinsip etika atau moral yang didefinisikan oleh masyarakat. Perusahaan perlu menginternalisasi prinsip-prinsip ini sehingga manajer memiliki kerangka kerja untuk keputusan etis. Kerangka kerja ini - umumnya disebut kode etik - memberikan cetak biru kepada manajer untuk membuat keputusan sebagian berdasarkan etika.
Menerapkan kode etik tertulis untuk diikuti manajer. Prinsip-prinsip etika yang terkandung dalam kode etik dapat bersifat deskriptif atau normatif. Kode deskriptif mengharuskan manajer untuk mempertanyakan pendapat orang yang benar dan mengikuti pola itu ketika membuat keputusan. Etika normatif menggunakan etika dari masyarakat untuk membantu manajer membuat keputusan dengan memfokuskan pada hasil akhir.
Pertimbangkan dampak keputusan terhadap lebih dari satu kelompok pemangku kepentingan. Sebagai contoh, perusahaan publik sering kali berupaya memaksimalkan pengembalian pemegang saham. Pengambilan keputusan yang etis menyeimbangkan maksimalisasi laba pemegang saham dengan efek aktivitas bisnis pada pemangku kepentingan eksternal. Perbaikan dalam kondisi kerja karyawan, kota di sekitar perusahaan atau sumber daya alam adalah pertimbangan umum dalam pengambilan keputusan etis.
Ikuti pedoman industri saat membuat keputusan etis. Instansi pemerintah sering mengatur sejumlah industri bisnis. Layanan penambangan, perawatan kesehatan, manufaktur dan keuangan semuanya memiliki peraturan yang ketat. Perusahaan dapat mencerminkan kode etik mereka terhadap peraturan atau batasan hukum yang dibuat oleh lembaga pemerintah. Ini sering menghasilkan perlakuan yang adil bagi semua pemangku kepentingan bisnis.
Libatkan banyak individu yang berbeda dalam proses pengambilan keputusan. Etika dan pandangan etis seringkali berbeda di antara mereka yang bekerja di perusahaan. Memiliki banyak individu yang terlibat dalam pengambilan keputusan dapat membantu memberikan lebih banyak wawasan tentang arah kegiatan perusahaan. Setiap individu juga dapat mewakili kelompok pemangku kepentingan yang berbeda yang dipengaruhi oleh perusahaan.
Tinjau keputusan sebelumnya. Perusahaan mungkin memiliki catatan sejarah untuk keputusan bisnis utama. Keputusan sebelumnya dapat memberikan informasi tentang apa yang tidak boleh dilakukan dalam hal keputusan etis. Pelanggaran etis dari keputusan sebelumnya dapat mencegah perusahaan melakukan kesalahan yang sama lagi. Ini dapat mencegah perusahaan melemahkan pangsa pasar mereka dari tindakan dan keputusan yang tidak bertanggung jawab.