Etika bisnis adalah bidang penyelidikan yang rumit yang menghadirkan kelompok pertanyaan yang sangat besar dan beragam tentang kewajiban etis bisnis. Pertanyaan-pertanyaan ini siap untuk diperdebatkan, karena tidak ada jawaban benar atau salah, dan dilihat dengan cara yang sangat berbeda oleh orang-orang dari berbagai ideologi dan sistem nilai. Tim debat atau debat yang mencari pertanyaan tentang etika bisnis untuk ditangani akan memiliki banyak pilihan.
Memberi Kembali
Pertanyaan mendasar dalam bisnis adalah apakah bisnis memiliki tanggung jawab melebihi laba. Haruskah bisnis menjadi pikiran tunggal bahwa menghasilkan keuntungan adalah tujuannya, atau apakah bisnis memiliki kewajiban etis untuk "memberikan kembali" dengan cara tertentu, baik kepada komunitas tempat mereka beroperasi atau untuk amal?
Upah minimum
Dalam politik dan bisnis, ada perdebatan tentang upah minimum federal. Pemilik bisnis yang memiliki pikiran untuk pasar bebas serta pejabat terpilih memilih untuk membatalkan upah minimum, sementara para pendukung berpendapat bahwa itu memastikan upah yang lebih adil daripada yang mungkin didapat pekerja jika pasar menetapkan harga tenaga kerja. Haruskah bisnis secara etis terikat untuk membayar karyawan dengan upah minimum yang diamanatkan oleh pemerintah, atau akankah pasar bebas yang tidak terkekang membuat upah adil karena kebutuhan?
Serikat pekerja
Serikat buruh adalah titik pertikaian dalam etika bisnis dan ekonomi modern. Pendukung serikat pekerja berpendapat bahwa mereka melindungi pekerja dari praktik yang tidak adil dan tidak aman di tempat kerja, dan memberi pekerja upah dan tunjangan yang lebih baik. Penentang serikat pekerja mengklaim bahwa serikat pekerja meningkatkan biaya melakukan bisnis, sehingga mengurangi kemampuan bisnis untuk merekrut pekerja baru, meningkatkan biaya barang dan jasa bagi konsumen dan mengurangi total laba perusahaan. Haruskah menjadi tanggung jawab bisnis untuk mengenali serikat pekerja?
Environmentalisme
Dilema etika utama dalam bisnis modern berasal dari pertumbuhan lingkungan dan gaya hidup "hijau". Aktivis lingkungan modern menunjukkan bahwa bisnis - terutama bisnis besar - adalah pelaku utama dalam hal polusi dan dampaknya terhadap perubahan iklim. Gerakan hijau percaya bahwa industri perlu mendesain ulang metode produksinya, barang dan jasa agar lebih ramah lingkungan. Bisnis berpendapat bahwa mengkonversi total ke metode baru akan mahal, memotong laba, mengurangi produksi dan kemungkinan mengakibatkan pengangguran bagi banyak pekerja mereka. Apakah bisnis memiliki kewajiban untuk sadar akan lingkungan bahkan jika itu mengganggu keuntungan mereka?