Max Weber adalah orang pertama yang mendefinisikan kepemimpinan tradisional. Dia menggambarkan tiga gaya kepemimpinan: karismatik, birokratis dan tradisional. Kepemimpinan tradisional didefinisikan sebagai gaya di mana kekuasaan diberikan kepada pemimpin berdasarkan tradisi masa lalu. Contoh saat ini adalah raja, diktator, dan banyak pemimpin bisnis saat ini. Di masa lalu, hampir semua pemimpin dianggap tradisional dan kekuasaan mereka terikat dengan para pemimpin masa lalu mereka. Banyak dari pemimpin ini mewarisi kekuatan mereka dari para pendahulu mereka. Saat ini, para pemimpin tradisional naik ke tampuk kekuasaan melalui organisasi besar.
Asal-usul Kepemimpinan Tradisional
Kepemimpinan tradisional modern berawal pada revolusi industri ketika pekerja dipimpin oleh palungan yang memiliki otoritas total. Banyak kepemimpinan tradisional meminjam konsepnya dari militer dan membentuk tipe kepemimpinan "top down". Jenis kepemimpinan ini menempatkan manajer di atas dan para pekerja di bawah kekuasaan. Manajer membuat keputusan tentang pekerjaan dan mengeluarkan perintah atau arah untuk bagaimana pekerjaan diselesaikan.
Contoh Modern
Contoh modern kepemimpinan tradisional ditemukan di banyak perusahaan. Bagan organisasi dengan palungan di kepala adalah indikator bahwa kepemimpinan tradisional ada di perusahaan. Kekuasaan dipegang oleh eksekutif atau dewan eksekutif dan semua keputusan dibuat oleh mereka yang memegang komando. Militer masa kini adalah contoh kepemimpinan tradisional yang luar biasa. Petugas, atau pemimpin, membuat keputusan dan mereka yang di bawah komando mereka melaksanakan perintah. Polisi dan pemadam kebakaran juga merupakan contoh modern kepemimpinan tradisional.
Ciri Kepemimpinan Tradisional
Beberapa sifat kepemimpinan tradisional adalah kemampuan untuk menggunakan kekuatan dan pengaruh untuk memimpin. Kemampuan membuat keputusan dan kemauan untuk bertindak juga merupakan keterampilan penting bagi pemimpin tradisional. Pengikut setia pada posisi dan apa yang diwakilinya daripada siapa yang kebetulan memegang jabatan tertentu. Ciri kepemimpinan tradisional lainnya adalah kemampuan untuk mengambil tindakan dan memberikan energi untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Semua upaya diarahkan untuk mencapai apa yang diharapkan dan hasilnya adalah bukti keberhasilan yang paling penting.
Jebakan Kepemimpinan Tradisional
Kepemimpinan tradisional memang datang dengan beberapa masalah. Ide-ide baru tidak selalu disambut oleh pemimpin tradisional karena ia biasanya merupakan sumber untuk semua bisnis baru dan cara-cara operasi. Tanpa masukan dari timnya, pemimpin tradisional sering tidak menyadari perubahan dan masalah dan lambat bereaksi terhadap perubahan. Pemimpin tradisional juga memiliki kecenderungan untuk sering bergantian di antara timnya. Karyawan menjadi frustrasi karena tidak memiliki input ke dalam pekerjaan mereka dan sering pergi ketika peluang yang lebih baik muncul.