Manajemen atau pengendalian inventaris didefinisikan sebagai manajemen sumber daya yang berlebihan yang akan memiliki nilai ekonomi besok dan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak digunakan yang memiliki nilai ekonomi saat ini. Persediaan dapat berupa barang jadi yang diletakkan di rak, bekerja dalam proses dan bahan baku. Memastikan tingkat yang tepat dari semua jenis persediaan tersedia saat dibutuhkan sangat penting karena kekurangan persediaan dan kelebihan persediaan mahal.
Pilih pemasok yang dapat diandalkan. Saat menilai pemasok, jangan hanya fokus pada biaya. Pertimbangkan kualitas bahan, waktu pengiriman, dan keandalan. Pisahkan setiap jenis inventaris seperti barang jadi, barang dalam proses dan bahan baku.
Hitung dolar tahunan yang dihabiskan untuk setiap jenis inventaris dengan mengalikan biaya unit dikalikan penjualan tahunan mendatang yang diharapkan. Beri peringkat setiap jenis inventaris dari tinggi ke rendah berdasarkan dolar tahunan yang dikeluarkan.
Klasifikasikan inventaris ke dalam tiga kategori A, B atau C berdasarkan 20 persen teratas, 30 persen berikutnya, dan penilaian 50 persen terakhir. Labeli inventori dengan tag klasifikasi A, B, dan C. Item dalam kategori A harus diberikan perhatian yang lebih ketat dalam perencanaan inventaris.
Tentukan jumlah pesanan yang sesuai dengan model Economic Order Quantity (EOQ). EOQ sama dengan akar kuadrat dari 2DO dibagi dengan C; di mana C = membawa biaya per unit (biaya penyimpanan persediaan seperti biaya pergudangan dan asuransi); O = biaya pemesanan per pesanan (mis. Rilis pesanan pembelian, penerimaan, inspeksi, dan rak); D = permintaan barang inventaris. Misalnya, catatan ABC Inc. menunjukkan bahwa diperlukan 400 unit item abc per bulan (D). Biaya penempatan setiap pesanan adalah $ 20 dan membawa jumlah biaya hingga $ 6. Kuantitas pesanan ekonomi untuk ABC Inc. adalah 52.
Hitung titik pemesanan ulang untuk setiap item inventaris dengan mengalikan penjualan harian (atau mingguan) rata-rata dengan lead time dalam beberapa hari (atau minggu) dan menambahkan stok pengaman untuk ini. Safety stock dimaksudkan untuk mencegah kekurangan persediaan jika terjadi variasi waktu tunggu. Item A yang mahal harus memiliki sedikit safety stock, item B dapat memiliki lebih banyak safety stock dan item C jika diperlukan dapat memiliki tingkat safety stock tertinggi.
Kiat
-
Sistem kontrol inventaris yang baik memiliki empat karakteristik: menjaga inventaris pada tingkat optimal, memesan barang dalam jumlah paling ekonomis, mempercepat pergantian barang dagangan dan mengurangi kemungkinan kehabisan stok.