Pengaruh Media terhadap Pemerintah

Daftar Isi:

Anonim

Dari tweet pembuat undang-undang selama pidato kenegaraan ke program televisi realitas yang menampilkan politik kelas berat, media terus memengaruhi bagaimana orang Amerika bereaksi dan merespons pemerintah dengan cara yang tidak pernah dibayangkan oleh para penandatangan Konstitusi. Warga negara, anggota parlemen dan pejabat pemerintah lainnya yang memiliki keterampilan literasi media yang kuat memiliki keuntungan dalam membentuk dan mengimplementasikan inisiatif politik yang sukses.

Pengaturan Agenda

Salah satu efek media yang paling kuat terhadap warga negara dan anggota parlemen adalah penetapan agenda, yang merupakan teori yang menghubungkan jumlah dan jenis liputan berita tentang topik tertentu dengan persepsi tentang pentingnya masalah tersebut. Dengan kata lain, media tidak memberi tahu individu apa yang harus dipikirkan, melainkan apa yang harus dipikirkan, menurut para peneliti dan profesor Maxwell Combs dari University of Texas dan Donald Shaw dari University of North Carolina di Chapel Hill. Pengaturan agenda membentuk opini publik, dan legislator, jika mereka ingin terpilih kembali, harus responsif terhadap pendapat konstituen mereka; warga negara dan anggota parlemen lebih cenderung menuntut tindakan politik atas isu-isu yang paling banyak dibahas media.

Pembingkaian

Framing adalah bagaimana media membentuk berita dengan memasukkan atau mengesampingkan informasi atau penekanan pada poin atau orang tertentu. Pembingkaian media memengaruhi jenis respons dari anggota parlemen dan warga negara. Misalnya, persepsi warga tentang bagaimana pemerintah bereaksi terhadap krisis keuangan tahun 2008 tergantung pada apakah tindakan-tindakan itu dianggap sebagai "bail out" atau "rencana penyelamatan." Persepsi-persepsi itu sangat memengaruhi peluang isu untuk menerima tindakan pemerintah serta prospek pemilihan ulang anggota parlemen.

Hiburan

Sementara fungsi pelarian media lebih terkait dengan film dan televisi daripada politik, peran hiburan dalam membentuk persepsi dan tindakan politik meningkat. Sebagai contoh, "The Daily Show" Comedy Central telah terbukti meningkatkan kesadaran politik pada individu yang menilai diri mereka tidak mungkin untuk berpartisipasi dalam proses politik, menurut Xiaoxia Cao, seorang penulis dan peneliti dari Annenberg School for Communication. Anggota parlemen dan pejabat pemerintah mengambil keuntungan dari sumber hiburan, seperti Comedy Central "The Colbert Report," untuk menjangkau konstituen dan mengumpulkan uang. Demokrat yang tampil di "The Colbert Report" mampu meningkatkan pengumpulan dana sebesar 44 persen setelah penampilan mereka, menurut MSNBC.com.

Koneksi dan Akses

Salah satu pengaruh media yang paling menarik, namun tidak sepenuhnya dimanfaatkan, pada pemerintah adalah media sosial. Facebook, Twitter, YouTube dan situs media sosial lainnya meningkatkan baik pidato maupun akses ke informasi, yang berdampak pada bagaimana warga menanggapi pemerintah dan bagaimana pejabat politik mendekati pekerjaan mereka. Misalnya, sehari sebelum pidato State of the Union 2011, Presiden Barack Obama mengambil pertanyaan dari warga melalui YouTube. Pembuat undang-undang dan warga negara yang menggunakan media sosial untuk mendidik atau mengadvokasi dapat melewati penjaga pintu media tradisional, yang meningkatkan jumlah suara dan perspektif dalam setiap debat politik.