Pengkodean dalam akuntansi adalah proses menetapkan angka atau huruf ke data untuk membuat database pencarian cepat. Kode akuntansi tidak universal karena setiap akuntan, firma akuntansi, lembaga atau bisnis dapat membuat sistem pengkodeannya sendiri dalam akuntansi yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasinya sendiri. Beberapa jenis pengkodean sederhana dan lurus ke depan, sementara yang lain memerlukan manual untuk menafsirkannya.
Pengkodean Mnemonik
Pengkodean mnemonik dalam bidang akuntansi menggunakan huruf-huruf pendek yang mewakili kata lengkap. Misalnya, "ACCT" dapat berarti "akun," "DT" untuk "tanggal" atau "GTL" untuk "total keseluruhan."
Pengodean Berurutan
Juga disebut pengkodean serial, pengkodean berurutan dalam akuntansi menggunakan angka yang memiliki urutan berurutan. Dalam buku besar pembukuan, kode berurutan dapat berjalan di sisi halaman dengan satu di setiap baris baru. Contoh kode sekuensial adalah 00, 01, 02, 03 dan seterusnya.
Pengodean Hirarkis
Mirip dengan sistem Klasifikasi Desimal Dewey perpustakaan, kode hierarkis adalah kode yang dapat diperluas oleh akuntan secara tak terbatas, jika diperlukan, dengan cara yang terstruktur dan logis. Misalnya, jika seorang akuntan ingin membuat bagian utama dalam sistem akuntingnya, ia akan menunjuk nomor dengan setiap bagian seperti "Aset 808" dan "Kewajiban 809." Kemudian, jika ia ingin membuat sub-bagian, ia akan melakukan jadi dengan menggunakan desimal, seperti "Aset Keuangan 808,01." Akuntan dapat terus menambahkan sub-bagian ke setiap sub-bagian yang diperlukan, seperti "Aset Keuangan 808.01.001 untuk 2001-2002."
Blokir Coding
Dalam akuntansi, pemblokiran kode mengacu pada angka-angka yang dapat ditetapkan seseorang untuk istilah akuntansi umum saat pembukuan. Misalnya, jika kode blok berbunyi, "5.000: Aset Tetap, 6.000: Saham," 5.000 blok itu khusus untuk apa pun yang berhubungan dengan aset tetap. Karena blok kode ini terpisah 1.000 angka, seorang individu dapat menambahkan hingga 1.000 kode sub-blok atau sub-kategori.
Pengodean Faceted
Kode faceted dalam akuntansi adalah serangkaian angka yang dikelompokkan yang mewakili pos berbeda yang dapat digunakan akuntan. Jika seorang akuntan menyimpan buku untuk lokasi ritel, misalnya, ia dapat menyatakan bahwa Faset 1, atau grup 1, mewakili berbagai departemen dalam toko; Faset 2 mewakili berbagai jenis biaya yang dapat dikeluarkan toko; dan Faset 3 berisi subkategori Faset 2.
Dalam setiap segi adalah kode berurutan yang mewakili item yang berbeda. Dalam contoh, Facet 1 mungkin memiliki bidang-bidang berikut: 00 Penjualan Online, 01 Penjualan Dalam Toko dan 02 Pengembalian. Segi 2 dapat mencakup bidang-bidang berikut: 00 Biaya Pemasaran, 01 Kebutuhan Kantor dan 02 Biaya Tenaga Kerja. Kemudian, Faset 3 dapat berisi serangkaian kode blok di mana angka 0000 hingga 01000 mewakili biaya overhead, di mana angka 0050 mewakili biaya untuk membeli domain Internet. Oleh karena itu, jika akuntan menggunakan kode faceted, serangkaian angka yang akan mewakili biaya untuk mempromosikan toko online dengan situs web baru akan bertuliskan "00 00 0050." Setiap bagian dari kode ini mewakili setiap aspek individu: 00 (Penjualan Online) 00 (Biaya Pemasaran) 0050 (Biaya Domain Internet).