Sejarah Pelatihan Kerja

Daftar Isi:

Anonim

Pelatihan di tempat kerja (OJT) adalah metode langsung untuk melatih karyawan. Biasanya dilakukan oleh seseorang yang tahu bagaimana menyelesaikan tugas, yang kemudian menunjukkan kepada orang lain bagaimana melakukan tugas yang sama. Pada masa kolonial, bentuk pelatihan ini disebut magang. Ben Franklin adalah contoh yang baik dari seorang pekerja magang, yang belajar bagaimana menjadi seorang pencetak dari seorang guru kepada siapa ia terikat saat ia mempelajari keterampilan yang diperlukan.

Bentuk-bentuk awal Pelatihan Kerja

Orang Cina mengembangkan filsafat pada awal abad kelima SM. yang memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran mereka sendiri. Mirip dengan metode studi kasus kami saat ini, peserta pelatihan mengulas perumpamaan atau contoh. Kelompok itu kemudian mendiskusikan artinya. Sekitar abad ketiga SM, Socrates mengembangkan apa yang kita sebut metode Sokrates. Dengan menggunakan bentuk pelatihan kerja ini, instruktur mengajukan pertanyaan kepada kelompok dan mendorong mereka untuk menemukan jawabannya.

Abad Pertengahan hingga Abad ke-19

Sekitar abad ke-12, skolastik menjadi populer. Ini didefinisikan sebagai bentuk pembelajaran berdasarkan pengalaman atau pembelajaran berbasis pelajar di mana informasi disajikan dan peserta didik menggunakan beberapa metode untuk membahas dan menafsirkan bukti. Pada abad ke-17, John Locke memiliki pengaruh besar pada pelatihan kerja dan pendidikan. Dia menyatakan bahwa siswa belajar terbaik ketika mereka mempelajari ide-ide sederhana dan kemudian perlahan-lahan mengembangkan konsep-konsep ini menjadi yang lebih kompleks. Model pelatihan kelas kami saat ini sebagian besar didasarkan pada filosofi Locke.

Abad ke-20

Langkah besar dibuat dalam pelatihan kerja selama abad ke-20. Teori belajar orang dewasa, dipimpin oleh Malcolm Knowles, membuktikan bahwa orang dewasa belajar secara berbeda dari anak-anak. Sebelum penemuan Knowles, orang dewasa belajar bagaimana melakukan tugas pekerjaan mereka dengan cara yang sama seperti anak-anak belajar di sekolah. Dengan munculnya metodologi pembelajaran orang dewasa, orang dewasa menjadi lebih terlibat dalam pelatihan mereka sendiri dan pelatihan berbasis aktivitas mulai menggantikan metode kelas tradisional. Pekerja dewasa menggunakan latihan yang mencerminkan lingkungan kerja dan tugas pekerjaan mereka yang sebenarnya.

Zaman modern

Pelatihan kerja modern mencakup teknologi yang lebih baru. Pembelajaran online masih banyak digunakan, tetapi teknik-teknik virtual dan mobile dengan cepat mendapatkan dasar. Pekerja memiliki kesempatan untuk belajar melakukan pekerjaan mereka menggunakan aplikasi yang dirancang oleh desainer instruksional. Blended learning menggabungkan metode pelatihan on-the-job tradisional dan pendekatan berbasis teknologi, termasuk simulasi komputer dan ruang kelas virtual. Metode ini memungkinkan orang untuk mempelajari materi tanpa perlu bepergian ke kursus pelatihan.