Ada tiga pendekatan tradisional untuk manajemen strategis, pendekatan desain, perencanaan, pendekatan dan pendekatan positioning. Pendekatan tradisional ini sederhana dan mudah dipahami tetapi tidak cocok untuk setiap bisnis. Manajer harus memahami pendekatan strategi ini sehingga mereka dapat memahami jika mereka sesuai untuk bisnis masing-masing.
Pendekatan Desain
Pendekatan desain untuk manajemen strategis adalah pendekatan top-down di mana strategi dirancang oleh tim manajemen puncak. Pendekatan ini dikenal karena ketergantungannya pada faktor-faktor eksternal, seperti peluang dan ancaman yang ada di pasar.
Pendekatan Perencanaan
Dalam pendekatan perencanaan untuk manajemen strategis, strategi tidak dibuat oleh tim manajemen puncak tetapi oleh perencana khusus dalam organisasi. Perencana ini meresmikan proses strategis untuk diikuti orang lain. Memecahkan masalah dan membuat keputusan menjadi proses langkah demi langkah yang sederhana melalui pendekatan ini.
Pendekatan Posisi
Pendekatan positioning berkaitan dengan tempat perusahaan di pasar secara keseluruhan. Alat yang paling umum digunakan dalam pendekatan ini adalah model lima kekuatan, yang mempertimbangkan daya tawar pemasok, daya tawar pembeli, ancaman pendatang baru, ancaman pengganti dan persaingan di antara pesaing di pasar.
Keuntungan
Keuntungan dari pendekatan tradisional ini adalah bahwa mereka sederhana dan bersifat preskriptif - artinya mereka menawarkan rekomendasi konkret untuk perusahaan. Dapat digunakan untuk menyederhanakan situasi yang kompleks sehingga mereka dapat dengan mudah dipahami dan ditangani.
Kekurangan
Karena pendekatan tradisional ini sederhana dan preskriptif, mereka mungkin tidak memberikan gambaran akurat tentang masalah nyata yang dihadapi perusahaan. Teori-teori yang lebih baru telah menekankan perlunya bersifat deskriptif, sehingga situasi aktual yang dihadapi oleh bisnis dapat dipahami.