Akuntansi dan Waralaba

Daftar Isi:

Anonim

Waralaba menawarkan pemilik bisnis potensial peluang untuk memulai bisnis menggunakan model bisnis yang sudah terbukti dan nama yang memiliki reputasi baik. Waralaba membeli model bisnis dan membayar biaya berkelanjutan kepada pemilik waralaba. Franchisor sering menawarkan pelatihan dan sumber daya tambahan untuk franchisee.

Biaya Waralaba Awal

Sebagian besar perjanjian waralaba mensyaratkan pembayaran dimuka oleh pemegang waralaba untuk memasuki kontrak dan terbuka untuk bisnis. Sebagai imbalan untuk pembayaran ini, franchisee menerima hak waralaba, signage, konsultasi atau pelatihan bisnis. Penerima waralaba tidak dapat membebankan biaya waralaba awal sekaligus dan harus mengkapitalisasi jumlah ini sebagai Biaya Waralaba Awal. Pemberi waralaba perlu menentukan masa manfaat dimana biaya awal berlaku dan diamortisasi jumlahnya selama periode ini. Akuntan mendebit Biaya Waralaba Awal dan mengkredit Uang Tunai untuk jumlah yang dikapitalisasi. Setiap periode, pemegang waralaba diamortisasi sebagian dari biaya waralaba awal dengan mendebit Biaya Amortisasi Waralaba dan mengkredit Biaya Waralaba Awal untuk jumlah yang akan diamortisasi.

Biaya Waralaba Berlanjut

Banyak waralaba membutuhkan pembayaran berkala atau pembayaran royalti untuk penggunaan nama dan sumber daya waralaba. Sumber daya yang disediakan oleh pemilik waralaba meliputi informasi pemasaran yang diperbarui, peluang pelatihan yang berkelanjutan, atau iklan nasional. Jumlah ini menjadi beban saat terjadi. Waralaba mencatat pembayaran ini dalam catatan akuntansi dengan mendebit Biaya Waralaba dan mengkredit Tunai setiap kali pembayaran dilakukan.

Neraca keuangan

Neraca mencantumkan semua aset, kewajiban, dan saldo ekuitas untuk perusahaan. Total aset sama dengan total akun kewajiban ditambah akun ekuitas. Biaya Waralaba Awal dicatat sebagai aset tidak lancar dan terdaftar di neraca. Uang tunai adalah aset. Biaya waralaba awal dan biaya waralaba yang berkelanjutan mengurangi saldo kas perusahaan.

Laporan laba rugi

Laporan laba rugi mencantumkan pendapatan, mengurangi pengeluaran, dan menentukan laba bersih. Biaya Amortisasi Waralaba dan Biaya Waralaba keduanya merupakan biaya. Laporan laba rugi mengurangi kedua pengeluaran ini dari pendapatan perusahaan untuk menentukan laba bersih perusahaan.