Bisakah Per Diem Dianggap untuk Upah Pengupahan?

Daftar Isi:

Anonim

Menerima pesanan untuk menghiasi upah karyawan bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi pemilik usaha kecil, dan persyaratan pesanan bisa membingungkan. Majikan diharuskan menahan sebagian dari upah karyawan untuk pembayaran, dan ia tidak dapat menolak pesanan. Sementara beberapa negara bagian tidak mengizinkan hiasan, yang lain hanya mengizinkannya untuk pajak yang belum dibayar, tunjangan anak, pinjaman pelajar dan denda pengadilan.

Definisi Per Diem

Istilah "per diem" berarti "per hari" dan dilihat dalam berbagai cara oleh pengusaha. Yang benar per diem dalam istilah hukum adalah penggantian untuk biaya yang dikeluarkan oleh karyawan dan biasanya dimaksudkan untuk menutupi makanan, transportasi dan biaya harian lainnya untuk melakukan bisnis. Namun, per diem biasanya dibayar di muka, dan kwitansi tidak diperlukan untuk pengeluaran tersebut. Dalam konteks ini, ini bukan bagian dari pendapatan yang dapat dibuang dan oleh karena itu tidak dapat dipertimbangkan untuk pemotongan upah.

Lainnya Per Diem

Beberapa perusahaan memberikan tunjangan harian tambahan kepada karyawan berdasarkan gaji mereka dan menyebutnya per diem, dan ini akan dianggap sebagai bagian dari pendapatan karyawan yang dapat dibuang dan dikenakan pemotongan. Ini biasanya ditambahkan ke gaji karyawan di akhir bulan. Alasan untuk melakukan ini adalah majikan menghemat uang pada pembayaran seperti kompensasi pekerja, asuransi pengangguran dan Jaminan Sosial, karena per diem tidak harus dinyatakan sebagai pendapatan yang dapat dibuang dan oleh karena itu upah yang dibayarkan kepada karyawan nampak lebih rendah daripada mereka. Industri angkutan truk khususnya menyediakan pekerja "per diem" berdasarkan pedoman IRS, apakah mereka digunakan atau tidak.

Kelayakan untuk Pengupahan Upah

Asalkan jenis insentif harian per diem tidak termasuk dalam daftar gaji, penerima tidak diharuskan membayar pajak untuk itu dan itu tidak dapat dipertimbangkan untuk pemotongan upah. Namun, jika itu termasuk dalam daftar gaji, maka itu dapat diperhitungkan sebagai pengurangan, meskipun majikan mungkin masih mendapatkan manfaat dari menyebutnya sebagai upah per diem.

Buruk untuk Karyawan

Per diem mungkin berupa uang tambahan di kantong karyawan yang tidak kena pajak dan tidak dapat dipertimbangkan untuk pengurangan, tetapi downside adalah bahwa jika seorang karyawan mengklaim asuransi pengangguran atau kompensasi pekerja, ia hanya akan dibayar manfaat berdasarkan jumlah yang dinyatakan dari disposable income, bukan pada jumlah penuh yang dia dapatkan. Selain itu, jika karyawan mengajukan kredit atau hipotek, pemberi pinjaman hanya akan memperhitungkan pendapatan kena pajak, yang akan mengakibatkan karyawan tersebut memenuhi syarat untuk jumlah yang lebih rendah.