Pengembalian aset adalah ukuran profitabilitas perusahaan. Dalam berinvestasi, rasio pengembalian aset memberikan gambaran tentang seberapa banyak laba yang dapat disimpan perusahaan dari setiap dolar yang dihasilkannya dalam penjualan. Ini penting karena ini membantu menunjukkan apakah suatu perusahaan menggunakan uangnya dengan bijak. Berikut ini cara menghitungnya.
Item yang Anda butuhkan
-
Laporan tahunan perusahaan
-
Kalkulator
Persamaan untuk menghitung pengembalian aset terlihat seperti ini: Penghasilan bersih dibagi dengan total aset. Anda dapat menemukan kedua angka ini dalam laporan tahunan perusahaan.
Untuk contoh ini, kami akan menggunakan laporan tahunan Microsoft 2007. Perusahaan mendaftarkan laba bersihnya (ditemukan pada laporan laba rugi) sebagai $ 14,1 miliar, dan total asetnya (ditemukan pada neraca) sebagai $ 40,2 miliar. Jadi perhitungannya seperti ini: $ 14,1 miliar / $ 40,2 miliar = 0,351. Pindahkan titik desimal dua tempat ke kanan, dan Anda mendapatkan pengembalian aset sebesar 35 persen.
Jadi, apa artinya angka ini? Nah, ROA yang lebih tinggi lebih baik, karena itu berarti perusahaan menghasilkan lebih banyak uang dengan investasi lebih sedikit (aset). Sebagai contoh, jika total aset Microsoft adalah $ 80 miliar sementara laba bersihnya tetap sama pada $ 14,1 miliar, ROA-nya akan menjadi 18 persen. Dalam skenario itu, Microsoft akan menghabiskan hampir dua kali lipat uang ($ 80 miliar dibandingkan $ 40,2 miliar) untuk mencapai jumlah pendapatan yang sama ($ 14,1 miliar) - dengan demikian, pengembalian asetnya akan jauh lebih rendah.
Kiat
-
Pengembalian rata-rata aset sangat bervariasi menurut industri. Pastikan Anda melihat ROA rata-rata untuk industri pada umumnya ketika Anda menafsirkan hasil Anda.
Peringatan
Jika Anda membandingkan ROA antar perusahaan, pastikan mereka berada di industri yang sama. ROA perusahaan perangkat lunak seperti Microsoft dan ROA perusahaan sepatu seperti Crocs, misalnya, akan sangat berbeda karena sifat bisnis mereka. Selalu bandingkan apel dengan apel.