Entitas nirlaba menyumbangkan sejumlah besar waktu, tenaga, dan uang untuk mendukung berbagai penyebab. Sumbangan dari individu, pemerintah dan bisnis membantu mendukung organisasi ini sehingga mereka dapat terus melakukan pekerjaan yang baik. Untuk memastikan dana ditangani dengan tepat, organisasi nirlaba harus menyimpan catatan keuangan, termasuk neraca untuk mencatat semua aset dan liabilitas mereka dan memiliki catatan ekuitas yang dapat didukung.
Bisnis Nirlaba
Ada beberapa perbedaan antara perusahaan nirlaba dan nirlaba. Beberapa keuntungan organisasi nirlaba adalah pembebasan dan pengurangan pajak untuk badan amal yang memenuhi syarat berdasarkan pedoman IRS. Tanggung jawab terbatas dan kemampuan untuk meminta sumbangan untuk mendukung proyek mereka adalah beberapa manfaat lainnya.
Beberapa kelemahan dari struktur bisnis nirlaba termasuk perlunya menjaga catatan pajak yang rajin untuk penerimaan dan pengeluaran donasi, dan kurangnya kontrol oleh pendiri karena organisasi nirlaba diharuskan oleh hukum negara untuk memiliki dewan direksi. Organisasi nirlaba juga harus mematuhi aturan dan peraturan tertentu, dan laporan keuangan harus tersedia bagi publik untuk ditinjau dan diteliti.
Perbedaan Neraca
Neraca entitas nirlaba disebut "laporan posisi keuangan". Selain itu, karena organisasi nirlaba tidak memiliki pemilik, ekuitas pemilik atau ekuitas pemegang saham disebut sebagai "aset bersih."
Aktiva bersih
Persamaan akuntansi aset dikurangi kewajiban sama dengan aset bersih berlaku untuk organisasi nirlaba, seperti halnya di perusahaan nirlaba. Dengan kata lain, ketika sebuah organisasi nirlaba mengurangi semua kewajibannya dari total asetnya, apa pun yang tersisa adalah aset bersih entitas.
Aset bersih dibagi menjadi tiga kategori untuk organisasi nirlaba, yang ditunjuk oleh orang atau badan yang melakukan donasi. Kategori pertama adalah aset tidak terbatas, yang dapat digunakan atau digunakan untuk pengeluaran atau proyek yang dipilih oleh organisasi nirlaba. Aset yang dibatasi sementara dapat dicadangkan untuk digunakan dalam kondisi tertentu, seperti selama periode waktu tertentu, dan dana yang dibatasi secara permanen ditujukan untuk proyek tertentu dan tidak tersedia untuk penggunaan lainnya.
Aset dan kewajiban
Aset dan liabilitas nirlaba tidak jauh berbeda dengan perusahaan nirlaba. Aset khas entitas nirlaba termasuk bangunan, tanah, mobil, perabot dan kantor atau peralatan lainnya. Selain itu, inventaris, kas, piutang, setoran jaminan, dan investasi adalah jenis aset lain yang dapat ditemukan pada laporan posisi keuangan entitas nirlaba.
Beberapa kewajiban nirlaba yang khas termasuk hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar seperti gaji, pembayaran cicilan untuk peralatan, saldo pinjaman jangka pendek atau jangka panjang termasuk hipotek, dan pendapatan yang diterima di muka untuk layanan yang belum dilakukan.