Keragaman organisasi di tempat kerja mengacu pada susunan total tenaga kerja karyawan dan jumlah keragaman yang dimasukkan. Keragaman mengacu pada perbedaan dalam berbagai ciri pribadi yang menentukan seperti usia, jenis kelamin, ras, status perkawinan, asal etnis, agama, pendidikan dan banyak kualitas sekunder lainnya.
Manajemen Keanekaragaman
Terkait erat dengan keragaman organisasi adalah topik utama manajemen keanekaragaman. Ini mengacu pada sumber daya manusia dan proses manajemen perencanaan secara proaktif untuk mengoptimalkan manfaat keanekaragaman sambil menghadapi tantangan. Ciri-ciri manajemen keanekaragaman biasanya meliputi pelatihan kepekaan dan kesadaran budaya. Beberapa perusahaan memasukkan pelatihan keanekaragaman untuk semua karyawan baru sebagai bagian dari orientasi awal dan pelatihan. Organisasi yang sangat beragam sering kali memiliki program manajemen keanekaragaman yang berkelanjutan.
Manfaat
Keragaman dapat memberikan banyak manfaat bagi organisasi. Manfaat utama adalah bahwa beragam latar belakang karyawan berarti organisasi secara keseluruhan memiliki lebih banyak pengalaman dan cakupan keahlian di bidang-bidang penting yang memengaruhi perusahaan. Demikian pula, diskusi biasanya menghasilkan berbagai ide yang lebih luas ketika karyawan memiliki latar belakang yang beragam. Selain itu, perusahaan yang melayani populasi yang beragam atau audiensi global dapat lebih melayani pasar yang beragam dengan karyawan yang dapat berbicara bahasa dan berhubungan dari sudut pandang budaya.
Tantangan
Hambatan bahasa dan komunikasi adalah salah satu tantangan terbesar untuk efektivitas dalam organisasi yang beragam. Dengan keragaman global, karyawan dapat berbicara banyak bahasa utama yang berbeda, membuat komunikasi yang akurat menjadi sulit. Secara budaya, perspektif yang berbeda tentang komunikasi dan sudut pandang yang berbeda dalam diskusi dapat menghalangi pengambilan keputusan dan penyelesaian konflik yang efisien. Konflik tidak hanya lebih umum di tempat kerja yang beragam, tetapi mereka sering lebih sulit untuk diselesaikan karena karyawan memiliki waktu yang lebih sulit melihat perspektif masing-masing.
Kepemimpinan
Seiring dengan memberikan pelatihan, para pemimpin perusahaan perlu mengatur nada untuk tempat kerja yang beragam dan sangat berfungsi. Ini berarti menetapkan nada dari atas dengan memberi penghargaan kepada karyawan atas keterlibatannya dalam program keanekaragaman dan mendukung toleransi dan penerimaan keanekaragaman. Beberapa pengusaha juga berpartisipasi dalam atau secara finansial mendukung program kesadaran keragaman di masyarakat tempat mereka beroperasi. Akhirnya, para pemimpin perusahaan perlu mempromosikan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif.