Cara Mendidik Karyawan tentang Kode Etik

Anonim

Pemahaman modern kita tentang etika berakar pada zaman kuno Yunani dan khususnya Sokrates. Sebelum Socrates, filsafat Yunani prihatin dengan pertanyaan tentang alam. Socrates mengalihkan pandangan kritisnya pada manusia sendiri. Etika, menurut pendapat Socrates, menyangkut kehidupan publik kita dan bukan hanya urusan pribadi kita. Sumpah Hipokrates Hippocrates dapat dianggap sebagai contoh pertama kode etik profesional atau bisnis. Kode etik menjabarkan pedoman dan prinsip etika untuk anggota profesi atau bisnis tertentu.

Tentukan masalah etika dan situasi spesifik yang terkait dengan bisnis Anda. Misalnya, apakah ada kebutuhan untuk kerahasiaan dan kebijaksanaan? Dan apa potensi sumber konflik?

Buat daftar tujuan yang ingin Anda capai dengan menetapkan kode etik bisnis. Tujuan dapat mencakup hal-hal seperti membangun hubungan karyawan-karyawan yang lebih baik dan hubungan majikan-karyawan, meningkatkan komunikasi, kesetiaan dan kepercayaan dalam lingkungan kerja, bertindak lebih bertanggung jawab sebagai profesional, mencegah praktik bisnis ilegal dan meningkatkan produktivitas keuangan.

Kembangkan kode etik yang jelas dengan prinsip dan pedoman nyata untuk bisnis Anda.

Buat buku pedoman Kode Etik dan berikan kepada semua karyawan.

Atur dan tetapkan tanggal untuk lokakarya pelatihan etika untuk semua karyawan perusahaan. Jenis bengkel tergantung pada sifat dan ukuran bisnis. Akhir pekan dua atau tiga hari di pusat retret bisnis lokal sangat ideal untuk beberapa jenis bisnis, sementara jenis bisnis lainnya lebih cocok untuk menjadwalkan lokakarya pelatihan etika di sekitar hari kerja di tempat bisnis itu sendiri.

Buat program dan jadwal untuk lokakarya pelatihan etika. Kombinasikan kegiatan bermain peran yang berhubungan dengan situasi etis yang konkret dan dilema dengan serangkaian kuliah atau diskusi. Diskusi dan ceramah harus menjelaskan perilaku etis secara umum dan kode etik khusus Anda untuk karyawan. Pertimbangkan membawa spesialis etika bisnis sebagai pembicara utama. Bagilah karyawan ke dalam kelompok untuk memerankan situasi etis tertentu.

Akhiri pelatihan etika dengan periode tanya jawab. Bersedialah untuk mendengarkan umpan balik, kritik dan saran dari karyawan Anda. Pelatihan etis paling efektif sebagai dialog daripada monolog. Socrates adalah bapak dari tradisi etika Barat. Socrates melibatkan lawan bicaranya dalam debat untuk selalu memajukan diskusi. Belajar terjadi dengan mendengarkan dengan cermat sudut pandang yang berlawanan.

Direkomendasikan