Gaya kepemimpinan demokratis, yang kadang-kadang juga disebut sebagai gaya partisipatif, secara aktif melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan organisasi. Sementara pemimpin mempertahankan kendali atas proses pengambilan keputusan dan memiliki keputusan akhir, pekerja diberi suara dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu gaya kepemimpinan yang lebih efektif, kepemimpinan demokratis mendorong kolaborasi di tempat kerja dan memberi pekerja suara aktif dalam proses pengambilan keputusan. Jenis gaya kepemimpinan ini dapat memiliki berbagai efek pada karyawan.
Kerja sama
Para pemimpin yang demokratis seringkali menginspirasi kerja sama yang lebih baik di antara para karyawan. Gaya kepemimpinan yang demokratis mengundang pekerja untuk membahas faktor-faktor yang akan mempengaruhi keputusan tertentu. Karena itu, pekerja memiliki pemahaman yang lebih baik tentang alasan di balik keputusan yang dibuat. Ketika pekerja percaya bahwa pendapat mereka penting, mereka jauh lebih mungkin untuk berkomitmen pada keputusan akhir yang dibuat, bahkan jika mereka tidak sepenuhnya setuju dengan keputusan tersebut.
Kreativitas
Psikolog Jing Zhou, PhD, dari Sekolah Pascasarjana Manajemen Universitas Rice Jones mengatakan ada dua bahan penting yang diperlukan untuk mengembangkan inovasi di tempat kerja. Ini termasuk manajer yang mendukung dan karyawan kreatif. Karena salah satu cara untuk mendorong kreativitas di tempat kerja adalah membuatnya lebih mudah bagi pekerja untuk membagikan ide-ide mereka, kreativitas karyawan sangat ditingkatkan di bawah kepemimpinan demokratis yang mendukung.
Tujuan SMART
Para pemimpin demokratik sering bekerja dengan karyawan mereka untuk menetapkan tujuan yang bisa diterapkan daripada mendikte apa yang mungkin menjadi tujuan yang tidak dapat dicapai. Ini dapat dicapai melalui penggunaan sasaran-sasaran SMART. Yaitu, tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan tepat waktu. Menurut situs web organisasi Tujuan SMART, cara yang efektif untuk mencapai tujuan SMART adalah dengan membaginya dengan orang lain. Alih-alih pemimpin menentukan tujuan bagi para pekerja, proses tujuan SMART melibatkan komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan untuk menentukan cara terbaik untuk menetapkan tujuan yang dapat dicapai oleh para pekerja.
Peringatan
Sementara kepemimpinan yang demokratis dapat menjadi salah satu gaya kepemimpinan yang paling efektif, gaya ini tidak sesuai untuk setiap situasi. Sebagai contoh, sebuah industri yang terus berubah mungkin meninggalkan manajer terlalu sedikit waktu untuk mendapatkan input dari pekerja pada setiap keputusan yang harus dibuat. Selain itu, keputusan tertentu, seperti yang memengaruhi keselamatan pekerja, harus ditangani oleh para ahli dan tidak boleh terbuka untuk diskusi.