Ketika perusahaan menyediakan produk di luar negeri, mereka mengambil risiko. Pelanggan di satu negara mungkin tidak merangkul produk dengan cara yang sama seperti pasar lain, dan lebih jauh lagi, desain barang dan jasa mungkin tidak sesuai dengan norma-norma adat. Namun, bisnis mengatasi risiko ini dengan harapan memasuki pasar pelanggan yang lebih luas yang pada gilirannya dapat meningkatkan laba. Namun, perusahaan tidak menginjak luar negeri dengan ringan. Mereka pertama-tama merancang strategi pemasaran internasional yang luas untuk meminimalkan risiko.
Riset Konsumen
Bagian dari strategi pemasaran internasional adalah menguji produk di pasar asing dan menilai preferensi budaya negara asing. Misalnya, pelanggan Thailand mungkin terbiasa dengan rasa seperti serai dan kelapa, sedangkan warga Tonga tidak. Metode pengujian termasuk mengeluarkan sampel, melakukan kelompok fokus dan melakukan survei. Dari hasil ini, produk atau kemasan dapat dimodifikasi agar sesuai dengan preferensi kelompok uji.
Promosi
Perusahaan multinasional harus berhati-hati ketika mempromosikan produk di luar negeri. Sebagai contoh, sementara sebuah iklan yang memperlihatkan wanita berpakaian minim yang memegang botol-botol sabun mungkin dapat diterima di negara-negara Barat, populasi di negara-negara Arab mungkin melihat iklan yang sama dan menganggapnya sebagai kasar dan ofensif. Strategi promosi produk termasuk meneliti selebritas suatu negara untuk penggunaan dukungan produk dan menggunakan acara televisi populer dan lagu-lagu untuk dimasukkan dalam brosur dan iklan majalah. Michael Czinkota dan Ilkka Ronkainen, penulis "Pemasaran Internasional," menyatakan metode umum promosi produk adalah memasukkan penyebab dengan kampanye pemasaran. Unilever mengadaptasi strategi ini ketika mempromosikan bubuk cuci di Eropa dengan memasukkan rencana pelajaran tentang kegiatan kebugaran untuk para guru.
Strategi Pengenalan Merek dan Produk
Membuat negara mengadopsi produk dapat dicapai dengan menggunakan dua strategi berbeda. Yang pertama adalah mengasimilasi merek dan produk menggunakan ikon budaya dan objek keakraban. Frito Lay menggunakan strategi ini saat menggunakan gambar dan rasa yang mirip dengan yang ditemukan di negara ini. Keripik kentang Meksiko mungkin termasuk bumbu pedas, misalnya. Metode kedua adalah memperlakukan produk seperti komoditas asing yang eksotis. Air Evian dan merek mobil mewah memanfaatkan strategi ini dengan menjadikan barang-barang mereka langka dan mencolok.
Pertimbangan
Sebagaimana dijelaskan dalam buku, "Pemasaran Kontemporer" oleh David Kurtz, dkk., Strategi distribusi sama pentingnya dengan pemasaran: Dell mengetahui hal ini ketika penjualan komputernya merosot di China. Karena konsumen Cina tidak terbiasa memiliki komputer yang disesuaikan, dirakit, dan akhirnya dikirim kepada mereka, pengecer lokal terus mendominasi pasar. Dengan demikian, berhasil menembus toko ritel dan membuat toko-toko lokal untuk mendistribusikan produk adalah komponen penting dalam pemasaran.