Apa itu Sistem Manufaktur Just-in-Time?

Daftar Isi:

Anonim

Meskipun akuntan mendaftar inventaris sebagai aset pada neraca perusahaan, terlalu banyak inventaris dapat menjadi liabilitas dalam hal efisiensi dan memanfaatkan modal yang berharga. Bahkan jika Anda menerima diskon untuk pembuatan suku cadang dengan membeli dalam jumlah besar, suku cadang yang Anda pikir Anda butuhkan saat ini sering kali bukan merupakan suku cadang yang Anda butuhkan ketika pesanan tiba. Sistem pabrikan yang tepat waktu meningkatkan efisiensi dengan menjaga inventaris seminimal mungkin dan menunggu untuk memesan suku cadang hingga pesanan dilakukan.

Di mana Pabrikan Just-in-Time Mulai?

Eli Whitney, penemu gin kapas, mempelopori pendahulu pembuatan tepat waktu selama masa-masa awal Revolusi Industri dengan mengembangkan sistem produksi mesin yang menggunakan banyak bagian yang dapat dipertukarkan. Fakta bahwa bagian-bagian tertentu dapat digunakan untuk berbagai fungsi mengurangi kebutuhan akan persediaan inventaris khusus yang besar. Henry Ford membawa gagasan Whitney tentang pembuatan ke tingkat baru di pabrik produksi Model T, merampingkan proses pada jalur perakitan dan menyederhanakan pengadaan inventaris dengan menawarkan opsi terbatas - model tunggal yang tersedia dalam satu warna. Toyota Motor Company dibangun berdasarkan ide dan sistem Ford, menciptakan deskripsi "tepat waktu" untuk menggambarkan pendekatan yang efisien secara ilmiah untuk manufaktur yang berfokus pada kontrol inventaris yang sangat ketat.

Lean Manufacturing vs. Just-in-Time Manufacturing

Lean manufacturing dan sistem produksi just-in-time terkait, tetapi istilah tersebut tidak memiliki arti yang persis sama. Kedua sistem menempatkan nilai kuat pada peran persediaan. Lean manufacturing berfokus pada kelebihan persediaan sebagai pemborosan sumber daya dan waktu, menekankan penghematan yang dapat menuai dengan tetap memegang sebanyak yang Anda butuhkan dan mampu mengganti stok dengan cepat dan akurat. Lean manufacturing juga mengutamakan pengalaman pelanggan dan pentingnya mengirimkan barang kepada pelanggan dengan cara yang memberikan nilai maksimal. Pembuatan tepat waktu menambah dimensi alur kerja yang serasi dengan inventaris dengan mengembangkan sistem yang mengandalkan rantai pasokan pendek untuk mengurangi waktu tunggu untuk pesanan.

Contoh Manufaktur Just-in-Time

Toyota adalah contoh yang paling terkenal dan jelas dari just-in-time manufacturing. Perusahaan memberi nama proses dan menggunakannya sebagai dasar untuk sistem yang efisien secara historis. Toyota memodelkan praktik just-in-time-nya pada sistem persediaan bahan makanan Jepang yang disebut Kanban, yang mengandalkan protokol untuk berkomunikasi ketika suatu barang perlu diisi ulang, menyampaikan informasi melalui tautan dalam rantai pasokan. General Electric dan Kawasaki juga berhasil menggunakan just-in-time manufacturing sebagai model untuk industri mereka.