Wawancara klinis dapat didefinisikan sebagai proses mengevaluasi klien atau karyawan potensial untuk mengungkapkan informasi penting mengenai kondisi atau kepribadiannya saat ini. Ini terutama digunakan dalam bidang psikiatri dan medis lainnya untuk mengumpulkan rincian tentang kekuatan dan kelemahan masa lalu dan saat ini.
Peran Tanggapan Nonverbal dalam Wawancara Klinis
Wawancara klinis memanfaatkan komunikasi verbal. Ini adalah sesi wawancara satu lawan satu di mana ahli medis berusaha memahami pikiran pasien dengan mengajukan berbagai pertanyaan dan mengamati reaksinya. Fokus utama dari jenis wawancara ini adalah isyarat nonverbal. Intonasi responden, kecepatan atau tingkat bicara, ekspresi wajah, gerakan dan postur tubuh semuanya berkontribusi pada keakuratan wawancara. Ini, bersama dengan tanggapan verbal, memungkinkan pewawancara untuk membuat hubungan dengan subjek untuk membangun hubungan yang baik.
Jenis Utama Wawancara Klinis
Ada banyak jenis wawancara klinis yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik pasien yang berbeda. Wawancara status mental mengevaluasi penampilan, suasana hati, ucapan, dan pikiran klien, sementara wawancara riwayat kasus adalah yang terbaik untuk mengetahui peristiwa yang mengarah pada keadaan klien saat ini. Wawancara lain meliputi seleksi, diagnostik (untuk mencapai diagnosis klinis), asupan (untuk menentukan keadaan di sekitar klien yang mencari perawatan dari Anda) dan wawancara pemutusan hubungan kerja. Dalam banyak kasus, kombinasi dari jenis-jenis wawancara ini dapat digunakan sesuai dengan aliran wawancara untuk memungkinkan fleksibilitas.
Gaya Wawancara Klinis Dasar
Teknik yang paling umum digunakan dalam wawancara klinis adalah gaya bertanya, yang menggabungkan pertanyaan terbuka dan tertutup. Ini adalah cara paling langsung untuk mendapatkan respons dari subjek, dan menggunakan kata ganti tanya seperti "apa," "kapan" dan "bagaimana." Gaya lain termasuk parafrase dan klarifikasi untuk membantu klien mengartikulasikan dirinya lebih baik. Diam adalah teknik lain yang digunakan dalam wawancara klinis yang memungkinkan klien merenungkan pertanyaan dan memberikan respons yang paling tepat.
Keterampilan Penting untuk Melakukan Wawancara Klinis
Pewawancara harus memiliki sejumlah keterampilan penting untuk melakukan wawancara klinis yang berhasil.Terlebih dahulu Anda harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, yang berarti Anda dapat mengajukan pertanyaan yang jelas dan langsung, menghindari jargon dan menggunakan bahasa yang tidak sopan. Anda juga harus memiliki keterampilan mendengarkan yang baik untuk menyimpulkan informasi yang benar dan untuk menginspirasi kepercayaan pada klien. Untuk alasan yang sama, pewawancara harus menunjukkan bahwa dia memahami perasaan dan ekspresi klien.