Bisnis bergantung pada berbagai pemasok dan kontraktor untuk mendapatkan input bahan baku untuk keperluan manufaktur. Pemasok ini dapat berlokasi di berbagai tempat, bahkan di berbagai negara. Proses pengelolaan rantai pemasok ini menjadi dasar untuk studi di bidang logistik dan manajemen rantai pasokan.
Risiko Rantai Pasokan
Menimbang bahwa banyak yang bisa salah dalam proses mengelola rantai pasokan yang terdiri dari banyak bagian yang bergerak, sumber-sumber topik risiko rantai pasokan yang perlu banyak perhatian dan penelitian. Sumber risiko termasuk risiko keuangan yang timbul dari kelebihan persediaan, dari harus memangkas harga, risiko kehabisan stok dan risiko barang menjadi ketinggalan zaman.
RFID
Identifikasi frekuensi radio (RFID) menyangkut penggunaan chip komputer sangat kecil yang tertanam dalam suatu produk untuk melacak produk. Penelitian RFID melihat bagaimana RFID telah membantu berkontribusi pada pergerakan barang melalui rantai pasokan dan bagaimana teknik ini membantu dalam berbagi informasi di seluruh rantai pasokan. Aspek lain dari penelitian ini adalah apakah ada lebih banyak kolaborasi di seluruh rantai pasokan.
Logistik dan E-Commerce
Dampak logistik dan manajemen rantai pasokan pada kemampuan e-commerce adalah topik penelitian lain. Studi semacam itu dapat memeriksa apakah penggunaan teknik e-commerce dapat membuat logistik dan manajemen rantai pasokan lebih efektif dan efisien. Mempertimbangkan bahwa e-commerce membuatnya lebih mudah untuk berkomunikasi dengan pemasok, penelitian dapat melihat faktor-faktor seperti apakah ini membuat manajemen rantai pasokan lebih baik. Faktor lain yang bisa diselidiki adalah apakah penggunaan e-commerce membawa penghematan biaya.
Angkutan
Transportasi adalah aspek vital dari logistik dan manajemen rantai pasokan, dan juga merupakan topik penelitian penting di bidang ini. Satu bidang penelitian berkaitan dengan ketidakpastian bahwa pengangkutan barang dari satu tempat ke tempat lain memperkenalkan proses manajemen rantai pasokan. Ketidakpastian ini dapat terjadi sebagai akibat dari koordinasi yang buruk, manajemen transportasi yang buruk di pihak pemasok, keterlambatan di jalan karena lalu lintas dan kecelakaan, misalnya. Manajemen rantai pasokan melibatkan manajemen ketidakpastian seperti itu.