Sejak diluncurkan pada 2007, permintaan untuk iPhone tetap kuat. Menurut data tahun 2009 dari survei Mobile Insights The Nielsen Company, iPhone mempertahankan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen secara umum. Ini juga menjadi faktor utama untuk memilih operator nirkabel.
Pengaruh Keluarga dan Kelompok
Keluarga, teman, dan kolega sangat berkontribusi pada pilihan ponsel seseorang. Pengaruh sekunder termasuk interaksi dengan berbagai keanggotaan, referensi, dan organisasi. Seseorang sering membeli barang karena memenuhi keinginan untuk diakui oleh keluarga, teman sebaya dan orang lain yang terkait atau berafiliasi dengannya. Faktor sosial lain yang berdampak membeli iPhone adalah tekanan teman sebaya; konsumen membeli handset karena semua orang mendapatkannya dan membicarakannya.
Hype dan Branding Media
Setiap rilis baru model iPhone dilindungi oleh berbagai outlet media, termasuk TV, berita radio, cetak, dan web. Apple sendiri mengelola situs web resminya yang dilengkapi dengan strategi pemasaran yang kuat untuk menjaga branding iPhone-nya di depan media berita. Ini bank pada citra sebagai handset revolusioner yang menawarkan fitur terintegrasi dan layanan multimedia konvergen.
Mengingat banyak fitur perintisnya yang dengan cepat diikuti oleh para pesaingnya, perbandingan antara iPhone dan merek smartphone lainnya sering dibaca dan dilihat di banyak majalah teknologi, blog, podcast, situs web, surat kabar, dan fitur TV serta radio.
Bukti Sosial dan Nilai Produk
Apple memanfaatkan bukti sosial untuk peluncuran iPhone, kemudian secara efektif mencatat dan membagikan penjualan puncaknya kepada masyarakat umum untuk menegaskan tanggapan emosional konsumen. Bukti sosial juga dikenal sebagai "pengaruh sosial informasional," di mana orang-orang yang tidak tahu tindakan apa yang harus diambil (misalnya, ketika memilih handset ponsel mana yang akan dibeli) cenderung mengandalkan perilaku orang lain untuk menentukan arah mereka sendiri. tindakan.
Semakin banyak individu mendasarkan keputusan mereka pada "apa yang sudah dilakukan kebanyakan orang" (apa yang paling populer), ini menjadi fenomena psikologis. Konsumen juga cenderung merasa bahwa mereka bisa mendapatkan produk dan panduan yang lebih dapat diandalkan ketika mengikuti mayoritas karena informasi yang signifikan tersedia di berbagai tempat. Dari forum yang membahas berbagai masalah iPhone hingga pengalaman langsung keluarga, teman, dan kolega, kekuatan sosial dan konsumen berkontribusi besar terhadap pembelian iPhone.