Empat Teori Utama Motivasi

Daftar Isi:

Anonim

Motivasi adalah alasan mengapa manusia menyelesaikan tugas. Motivasi adalah kualitas yang sulit untuk didefinisikan karena orang tampaknya memiliki banyak alasan berbeda untuk melakukan hal-hal yang mereka lakukan. Selama ratusan tahun, para ilmuwan telah menawarkan banyak teori dari berbagai sudut pandang (ilmiah, psikologis, fisiologis, antropologis, dan sosiologis) untuk menawarkan penjelasan mengenai dari mana motivasi datang dan bagaimana cara meningkatkannya. Teori motivasi dapat sangat berguna dalam pengaturan tempat kerja.

Hierarki Kebutuhan Maslow

Hirarki kebutuhan Abraham Maslow mengusulkan bahwa manusia termotivasi untuk melakukan hal-hal dalam urutan tertentu yang diperlukan untuk bertahan hidup. Menurut teori ini, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam kategori yang lebih tinggi jika mereka tidak terpenuhi dalam kategori yang lebih rendah terlebih dahulu. Kebutuhannya, secara berurutan, adalah: fisiologis, keamanan, cinta dan kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri (pencapaian tujuan pribadi).

Teori Dual-Factor

Teori dua faktor Frederick Herzberg, atau teori dua faktor, menyatakan bahwa dua faktor yang konsisten berperan dalam motivasi, khususnya di tempat kerja: kebersihan dan motivator. Faktor kebersihan adalah faktor-faktor yang, jika absen dari tempat kerja, menyebabkan ketidakpuasan. Faktor-faktor ini termasuk lingkungan, tingkat pengawasan, pembayaran, dll. Motivator adalah faktor yang menyebabkan kepuasan tambahan jika hadir di tempat kerja tetapi tidak menurunkan tingkat kepuasan di antara karyawan jika tidak ada. Faktor-faktor ini termasuk rasa prestasi, pengakuan kemampuan, sifat pekerjaan, dll.

Need for Achievement

Kebutuhan David McClelland untuk teori prestasi mirip dengan Maslow tetapi menyatakan bahwa kebutuhan orang dibentuk oleh pengalaman hidup mereka dari waktu ke waktu. Teori McClelland mengutip tiga tipe orang yang berbeda berdasarkan gaya motivasi mereka: orang-orang yang berprestasi, orang-orang dengan kebutuhan afiliasi, dan mereka yang membutuhkan kekuasaan. Orang yang berprestasi tinggi berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal dan melakukan yang terbaik dalam situasi berisiko tinggi. Orang-orang yang berprestasi tinggi harus diberikan proyek-proyek sulit dengan tujuan yang jelas dalam pikiran dan diberikan umpan balik yang konstan. Mereka yang membutuhkan afiliasi hanya memerlukan hubungan yang harmonis dan menyenangkan dengan rekan kerja dan klien mereka, dan melakukan yang terbaik dalam situasi yang lebih kooperatif dan berbasis kelompok. Mereka yang membutuhkan kekuasaan secara aktif berkeinginan untuk mengatur dan mengarahkan orang lain untuk tujuan pribadi atau lembaga tempat mereka bekerja dan bekerja dengan baik di posisi manajemen.

Teori Harapan

Teori harapan Victor Vrom menggunakan teori dua faktor untuk mengklarifikasi bahwa faktor kebersihan di tempat kerja tidak selalu mengarah pada kepuasan karyawan dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya, karyawan hanya akan meningkatkan produktivitas jika mereka yakin pekerjaan mereka berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan pribadi mereka. Dalam teori ini, motivator sangat penting untuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja.